
JABARTRUST.COM, TASIKMALAYA — Setelah menunggu selama dua tahun lamanya untuk memenuhi persyaratan, Pesantren Idrisiyyah di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, akhirnya resmi memiliki Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Idrisiyyah.
Dengan adanya perguruan tinggi tersebut, Pesantren Idrisiyyah ingin menciptakan atau mencetak kaderisasi umat yang tak hanya cerdas secara intelektual, Tapi juga cerdas secara spiritual.
Pimpinan Pondok Pesantren Idrisiyyah, Syekh Akbat Muhammad Faturrahman mengatakan, STAI Idrisiyyah akan menjadi kampus kaderisasi. Karena para calon mahasiswa yang ingin belajar di kampus tersebut diwajibkan untuk mondok di Pesantren Idrisiyyah.
“Karena proses pendidikan Islam tidak sekadar mencerdaskan dari aspek intilektual semata, melainkan pula kecerdasan emosional dan spiritual,” kata Syekh Akbat Muhammad Faturrahman, Kamis (20/5/2022).
Ponpes Idrisiyyah telah banyak berkontribusi dalam pengembangan pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM), serta ekonomi keumatan sejak tahun 1932.
Pondok Pesantren yang bermanhaj tarekat sampai saat ini sudah memiliki 38 lembaga pendidikan. Diantranya mulai tingkat prasekolah (Paud/Kober, RA, TPA) pendidikan dasar (SDIT dan DTA), pendidikan menengah (MTS, MA, SMK, SMP dan SMA IT) dan Pendidikan Tinggi (Ma’had Aly) yang tersebar diberbagai provinsi di Indonesia.
Sementara itu, dari sisi pengembangan ekonomi keumatan, Pondok Pesantren Idrisiyyah juga memiliki 40 unit usaha.
Seiring dengan semakin berkembangnya pergerakan pendidikan dan ekonomi di Pondok Pesantren Idrisiyyah, maka perlu ada pengembangan SDM di bidang Manajemen Pendidikan Islam dan Ekonomi Syariah.
“Atas dasar pertimbangan tersebut, maka pada tahun 2020 Yayasan Idrisiyyah membuka program pendidikan tingkat sarjana (S1) dalam bentuk Sekolah Tinggi Agama Islam Idrisiyyah (STAIDRIS) dengan dua pilihan program studi yaitu Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan Ekonomi Syariah (ES),” katanya.
Direktur Pendidikan Pesantren Idrisiyyah, Ustad Asep Deni mengatakan, pendirian STAI Idrisiyyah bertujuan untuk membuat sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan. Artinya, STAI Idrisiyyah harus memiliki perbedaan dengan perguruan tinggi lain.
Salah satunya, konsep STAI Idrisiyyah adalah pesantren untuk mahasiswa. “Jadi mereka yang kuliah juga merangkap menjadi santri. Jadi mereka mondok untuk mendapatkan ilmu agama secara berkelanjutan diluar jam kuliah,” ucapnya.
Menurutnya, apabila mahasiswa hanya sebatas kuliah, telah banyak kampus lain yang memfasilitasinya. Namun, Pesantren Idrisiyyah ingin membentuk mahasiswa yang cerdas secara intelektual dan spiritual.
“Kami ingin memadukan antara intelektual dan spiritual. Jadi mahasiswa bukan hanya pintar akalnya, tapi juga cerdas hatinya,” ujarnya.
Ia menyebutkan, penerimaan mahasiswa baru di STAI Idrisiyyah akan dilakukan dalam waktu dekat. Tak hanya alumni Pesantren Idrisiyyah yang boleh kuliah di kampus itu, tetapi juga calon lulusan dari luar pesantren atau sekolah umum lainnya, boleh kuliah disini.
“Tahun akademik baru, ini rencananya akan dimulai proses perkuliahan,” katanya.
Saat ini, lanjut Ustad Asep, baru terdapat dua program studi yang terdapat di STAI Idrisiyyah. Manajemen Pendidikan Islam dan Ekonomi Syariah. Namun ke depan Pesantren Idrisiyyah ingin menjadikan kampus itu sebagai Universitas. Artinya, pilihan program studi di STAI Idrisiyyah akan lebih beragam.
“Program studi yang kami buka yakni S1 Manajemen Pendidikan Islam dan S1 Ekonomi Syariah. Dalam waktu dekat kita akan buka penerimaan mahasiswa baru (PMB),” ucapnya. (Tonai)