Jabartrust.com, Bandung Barat, –Sebuah pertunjukan seni bela diri yang luar biasa disajikan oleh pesilat dari Paguron Panglipur Pamager Sari di Gua Pawon, Kabupaten Bandung Barat. Ibing Sobrah, jurus unik dan penuh keindahan, menggambarkan keberanian seorang perempuan dalam menghadapi penyerang menggunakan senjata-senjata tradisional perempuan seperti konde, sobrah, dan karembong. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Upacara Serepan Patalekan Jeung Ngaguar Ibing Mas Ratu Sobrah, sebuah warisan seni bela diri perempuan yang sangat khas.
Pimpinan Paguron Panglipur Pamager Sari, Asep Gurwawan, menjelaskan bahwa Ibing Sobrah merupakan jurus peninggalan tokoh silat Panglipur, Rd Enny Rukmini Sekarningrat. Maestro silat perempuan ini menciptakan jurus Ibing Sobrah ketika berada di Singapura pada tahun 1970-an, tanpa membawa senjata tradisional. Ia malah menggunakan hiasan-hiasan seperti konde, sobrah, dan karembong sebagai senjata dalam pertarungan. Dari situlah, Ibing Sobrah berkembang dan diajarkan kepada murid-muridnya, khususnya para pesilat perempuan.
Ibing Sobrah tidak hanya menampilkan keindahan gerakan seni bela diri, tetapi juga memperlihatkan keberanian perempuan dalam menghadapi penyerangan. Perempuan ini mampu menggunakan konde, sobrah, dan karembong sebagai senjata tajam, menjadikan seni bela diri ini sebagai sarana pemberdayaan perempuan. Dengan menjaga warisan budaya seperti Ibing Sobrah, generasi muda dapat belajar tentang keberanian dan keindahan seni bela diri perempuan.
Dalam upaya melestarikan seni bela diri tradisional, Padepokan Panglipur Pasir Ipis menggelar kegiatan Revitaliasi Ngaguar Penca Sobrah. Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk seniman dan dosen dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Dengan menjelajahi cerita rakyat dan budaya setempat, mereka berusaha menggali makna lebih dalam dari Ibing Sobrah, yang juga melibatkan upacara-upacara dan tradisi di sekitar Gua Pawon dan Gunung Masigit.
Selain menjadi sebuah pertunjukan seni bela diri, Ibing Sobrah juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya dan memperkaya wawasan kebudayaan di Kabupaten Bandung Barat. Pemerintah daerah dan masyarakat pun mengapresiasi upaya ini dalam melestarikan warisan budaya yang begitu berharga.
