JABARTRUST.COM, KOTA BANDUNG – Sebuah tempat yang telah menjadi saksi bisu evolusi seni tubuh selama puluhan tahun. Kent Tattoo Studio, sebuah studio tato yang terletak di kawasan strategis kota ini, tidak hanya menjadi lokasi bagi para pencinta seni tato untuk menuangkan ekspresi, tetapi juga rumah bagi salah satu pionir seni tato Indonesia, Yusepthia, atau yang lebih dikenal dengan nama KentKent. Pada Jumat (06/12/2024), kami berkesempatan mendalami kisah hidup, perjuangan, dan pandangan mendalam dari seniman yang telah membawa seni tato Bandung ke panggung dunia.
KentKent tumbuh di era di mana tato masih dipandang sebagai simbol pemberontakan, bahkan kejahatan. Namun, bagi KentKent muda, tato adalah sesuatu yang jauh lebih besar. “Saya melihat tato sebagai seni yang hidup. Tubuh manusia itu kanvas, dan setiap tato adalah cerita yang unik,” kenangnya.
Rasa penasaran itu membawanya ke perjalanan yang penuh rintangan. Tanpa mentor atau akses ke alat-alat canggih seperti yang ada sekarang, KentKent memulai kariernya dengan alat-alat seadanya. “Saya belajar dari kesalahan. Pernah ada klien pertama yang datang lagi untuk revisi karena tinta cepat memudar. Dari situ saya sadar, ini bukan hanya tentang menggambar, tapi juga tentang memahami teknik dan anatomi tubuh,” ujarnya sambil tertawa mengingat masa lalu.
Tahun 1990-an menjadi titik balik bagi KentKent. Ia berhasil menciptakan komunitas kecil di Bandung yang berfokus pada seni tato. Bersama beberapa seniman lainnya, ia memperjuangkan eksistensi tato sebagai seni yang layak dihormati. “Dulu kita sering kena razia hanya karena orang berpikir tato identik dengan kriminal. Tapi saya percaya, jika kita konsisten dengan karya kita, masyarakat akan mulai melihat sisi positifnya,” ujar KentKent penuh keyakinan.
Sejak Kent Tattoo Studio berdiri dan menjadi ikon di dunia tato lokal. Dengan desain yang penuh estetika, kombinasi elemen tradisional dan modern, studio ini tidak hanya menjadi tempat kerja, tetapi juga ruang belajar bagi banyak seniman muda. Dindingnya dipenuhi foto-foto karya KentKent yang mencakup berbagai gaya, dari tato realis hingga simbolik, dengan pengaruh budaya Sunda yang kental.
“Budaya lokal adalah identitas saya. Dalam setiap desain, saya selalu mencoba memasukkan elemen yang mencerminkan siapa saya dan dari mana saya berasal,” ungkap KentKent.
KentKent mengungkapkan bahwa setiap karya yang ia buat selalu memiliki makna mendalam. “Saya tidak hanya menggambar di kulit. Saya berbicara dengan klien, memahami cerita mereka, dan menerjemahkannya menjadi sesuatu yang abadi di tubuh mereka. Itu tanggung jawab besar,” tegasnya.
Bagi KentKent, tato bukan sekadar seni rupa, tetapi juga perjalanan spiritual dan emosional. “Setiap garis, bayangan, dan warna di tato adalah cerminan dari jiwa seseorang. Ada klien yang datang dengan luka batin, dan tato menjadi cara mereka menyembuhkan diri,” katanya.
Filosofi ini menjadi dasar dari setiap sesi tato di Kent Tattoo Studio. Sebelum memulai pekerjaan, KentKent selalu meluangkan waktu untuk berdiskusi panjang dengan kliennya. “Saya ingin memastikan bahwa tato ini benar-benar mewakili siapa mereka. Bukan tren semata, tapi sesuatu yang akan tetap relevan selama mereka hidup,” ujarnya.
KentKent juga dikenal sebagai seniman yang berani mengeksplorasi tema-tema baru. Beberapa karyanya ikonik adalah tato bertema, menggabungkan visualisasi mitos lokal dengan teknik tato modern. Desain yang tidak hanya menarik perhatian di dalam negeri, tetapi juga membawa namanya ke panggung internasional dalam pameran seni tato di Eropa dan Asia.
Sebagai pionir, KentKent tidak pernah berhenti berbagi ilmu. Ia rutin mengadakan lokakarya dan seminar tentang seni tato, khususnya di Bandung. Ia percaya bahwa seni tato harus terus berkembang dan mendapatkan tempat yang lebih besar di dunia seni Indonesia. “Generasi muda sekarang lebih kreatif dan terbuka. Saya ingin mereka memiliki kesempatan yang tidak saya miliki dulu,” katanya penuh semangat.
Ia juga membangun komunitas tato lokal yang solid, di mana para seniman dapat berbagi pengalaman dan ide. “Komunitas adalah tempat kita belajar. Tidak ada persaingan di sini, hanya kolaborasi untuk menciptakan sesuatu yang lebih besar,” jelas KentKent.
KentKent telah mengukir ribuan karya di tubuh manusia. Namun, bagi KentKent, prestasi terbesarnya bukanlah jumlah karya, melainkan bagaimana ia telah mengubah pandangan masyarakat terhadap tato. “Saya ingin orang melihat tato bukan sebagai simbol pemberontakan, tetapi sebagai seni yang bisa menjadi warna kehidupan,” katanya.
Yusepthia, atau KentKent, bukan hanya seniman tato, tetapi juga pelopor yang telah menorehkan jejak sejarah di dunia seni Indonesia. Lewat Kent Tattoo Studio, ia telah menciptakan ruang bagi kebebasan berekspresi, merayakan keragaman budaya, dan menyembuhkan luka batin.
Di penghujung wawancara, KentKent berkata, “Tato adalah cerita yang tak pernah hilang. Selama ada tubuh manusia, seni ini akan terus hidup, dan saya bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan ini.”
Legenda seni tato ini tidak hanya menggoreskan tinta di kulit, tetapi juga inspirasi di hati banyak orang. Sebuah warisan yang tak lekang oleh waktu.***(diwan)