Ketika Harapan dan Kenyataan Tak Sejalan, Strategi Bijak Sebuah Keluarga Menciptakan Kebahagiaan

JABARTRUST.COM, KOTA BANDUNG – Dalam sebuah perbincangan sore di teras rumahnya, Dudi Muttaqien berbagi kisah reflektif yang sarat makna. Di bawah langit senja Kota Bandung yang temaram, cerita ini mengalir tentang seorang gadis bernama A, keluarganya, dan perjuangan mereka dalam menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapan.

Dudi memberikan ilustrasi, A adalah anak sulung dari keluarga sederhana. Dengan penuh cinta, ayah, kakak, dan adiknya bersatu padu untuk mencarikan pasangan hidup yang terbaik untuknya. Setelah melalui proses panjang yang penuh pertimbangan, mereka akhirnya memilih seorang pemuda yang dianggap cocok dan seiman sebagai calon suami A.

Namun, kenyataan berkata lain. Setelah pernikahan berlangsung, pemuda yang mereka anggap ideal ternyata tidak sepenuhnya sesuai harapan keluarga. Sikap dan perilakunya membuat mereka harus menyesuaikan ekspektasi, ungkapnya.

Baca Juga :  PMI Cianjur mencatat banyak Pengungsi Terdampak Gempa Idap Hipertensi dan Diare

Dalam situasi ini, keluarga A tidak lantas menyalahkan takdir. Mereka memilih langkah bijak, tidak menasihati secara langsung apalagi memarahi. “Kalau nasihat diberikan kepada seseorang yang tidak ingin dinasihati, itu hanya akan menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan,” ujar Dudi, teras rumah, Kota Bandung, Senin, (02/12/2024).

Sebaliknya, mereka berusaha menciptakan lingkungan yang baik untuk si suami, dengan harapan ia perlahan berubah menjadi pasangan yang membahagiakan bagi A. Semua dilakukan dengan strategi kreatif, penuh optimisme, dan tanpa paksaan, tambahnya.

Ketika segala usaha telah dilakukan, mereka sepakat untuk bertawakal. Mereka percaya bahwa Allah akan menghargai setiap usaha hamba-Nya, meskipun hasil akhirnya mungkin berbeda dari harapan. Ayat suci Al-Qur’an pun menjadi pegangan mereka, “Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS Ali Imran: 159), jelasnya.

Baca Juga :  Gerakan Berbagi Makan Gratis TDABox Mencapai 100 Pekan

Bagi Dudi, pelajaran dari ilustrasi kisah ini relevan untuk kehidupan sehari-hari, termasuk dalam membangun masyarakat. “Jika pilihan sudah diputuskan, mari kita bersatu melangkah dengan optimisme penuh iman, merancang strategi untuk masa depan, dan bertawakal pada Allah,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Di akhir perbincangan, Dudi mengaitkan pelajaran ini dengan kondisi bangsa. Dengan kepala daerah yang telah terpilih di berbagai wilayah, ia mengajak masyarakat untuk bekerja sama, merencanakan pembangunan dengan kreatif, optimis, dan tawakal.

“Semoga Indonesia makin menyala dan merdeka penuh berkah,” tutupnya, seraya berharap kisah sederhana ini menjadi inspirasi bagi semua.

Cerita ilustrasi ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan, tidak semua berjalan sesuai rencana. Namun, dengan usaha, doa, dan tawakal, ada keyakinan bahwa segala sesuatu akan berakhir baik sesuai kehendak-Nya.***(diwan)

Baca Juga :  Hut Polda Metro Jaya ke - 73, Polres Metro Bekasi gelar Tasyakuran Bersama Insan Pers