Membangun Keluarga Sebagai Amanah Ilahi, Strategi Hidup Islami untuk Masa Depan

JABARTRUST.COM, KOTA BANDUNG – Keluarga adalah pilar peradaban. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, keberadaannya kerap tergerus oleh individualisme dan kesibukan duniawi. Untuk menjawab tantangan ini, Masjid Al Ukhuwah Biker Brotherhood MC Indonesia, menggelar kajian bertema Games Family yang dipandu oleh Sinyo Hendrik, Minggu, (08/12/2024).

Acara yang berlangsung di hari Minggu ini menjadi magnet bagi para jamaah, mulai dari kalangan muda hingga orang tua. Dengan pendekatan yang sederhana namun mendalam, Sinyo Hendrik mengajak para jamaah untuk merenungkan kembali hakikat keluarga dalam perspektif Islam. Ia membahas secara komprehensif elemen-elemen keluarga, peran anggota, strategi menjalankan kehidupan, hingga kaitannya dengan nilai-nilai agama.

Sinyo membuka pembahasannya dengan menekankan bahwa keluarga bukan hanya sekadar kumpulan individu yang terhubung secara biologis, tetapi sebuah amanah yang diberikan Allah SWT. “Keluarga adalah tempat pertama kita belajar tentang iman, tanggung jawab, dan kebijaksanaan. Setiap anggota keluarga memiliki tugas untuk menjaga dan menyampaikan yang benar,” ungkapnya.

Menurutnya, amanah ini berasal langsung dari Allah SWT, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Peran keluarga menjadi fundamental karena keberhasilan umat secara keseluruhan berawal dari keutuhan dan kekuatan unit terkecil ini. Dalam Islam, setiap individu dalam keluarga diibaratkan sebagai pemain yang memiliki tugas spesifik sesuai peran masing-masing.

Baca Juga :  Fokus pada Sampah Makanan, Sekda Jabar Dorong Pengelolaan Sampah Mandiri di Sektor Pariwisata

“Seorang ayah, misalnya, tidak hanya bertugas mencari nafkah, tetapi juga menjadi teladan dalam akhlak dan iman. Seorang ibu, di sisi lain, adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya,” jelas Sinyo.

Dalam analogi yang unik, Sinyo menyebutkan bahwa hidup dapat disamakan dengan sebuah permainan. Ada aturan, hadiah, pemain, dan strategi. “Namun, permainan hidup ini berbeda, karena aturan dan strateginya datang dari Allah SWT, bukan dari manusia,” ujarnya sambil menunjuk diagram yang ia gambarkan di papan tulis.

Aturan dalam kehidupan berkeluarga didasarkan pada dua pilar utama, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Keduanya memberikan panduan jelas tentang bagaimana membangun hubungan harmonis antara suami-istri, mendidik anak, hingga menyelesaikan konflik.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hadiah dalam permainan ini bukanlah materi, melainkan ridha Allah dan keberkahan hidup. “Tujuan akhir dari permainan ini adalah surga. Namun untuk mencapainya, kita harus mengikuti peraturan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan,” katanya.

Strategi menjadi salah satu poin utama yang dibahas Sinyo. Ia menekankan pentingnya metode yang tepat dalam menjalankan peran keluarga. “Tidak ada keluarga yang sempurna, tetapi dengan strategi yang baik, setiap permasalahan bisa diselesaikan,” ungkapnya.

Strategi ini mencakup aspek teknis, seperti komunikasi yang sehat antaranggota keluarga, pengelolaan keuangan rumah tangga, hingga mendidik anak sesuai usia mereka. Namun, ia juga mengingatkan bahwa inti dari strategi ini adalah niat yang tulus dan hati yang ikhlas.

Baca Juga :  Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Meningkatkan Kualitas Audit Kasus Stunting Melalui Evaluasi Sinergis

Sinyo mengingatkan, bahwa setiap upaya dalam menjaga keluarga akan dihargai oleh Allah SWT. Ia mengutip beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa surga adalah balasan bagi mereka yang menjaga amanah keluarga dengan baik. “Keluarga yang kuat adalah aset untuk akhirat. Jangan hanya mengejar dunia, karena itu fana,” pesannya.

Ia pun menjelaskan, dalam Islam, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawab yang spesifik. Seorang ayah adalah pemimpin, seorang ibu adalah pendidik, dan anak-anak adalah penerus nilai-nilai keluarga. Sinyo mengajak untuk memahami dan menjalankan peran dengan sungguh-sungguh.

Ia juga menyampaikan pentingnya melibatkan anak-anak dalam aktivitas keluarga yang berorientasi pada ibadah, seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an bersama, dan kegiatan sosial. “Anak-anak adalah cerminan orang tua. Jika kita mendidik mereka dengan baik, kita sedang membangun generasi yang akan membawa manfaat bagi umat,” tegasnya.

Sinyo menambahkan perspektif unik tentang bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam berbagai komunitas, termasuk komunitas hobi seperti Biker Brotherhood MC Indonesia. “Kami di komunitas selalu menanamkan rasa hormat, persaudaraan, dan kebersamaan. Nilai-nilai ini sebenarnya juga diajarkan dalam Islam untuk membangun keluarga yang harmonis,” katanya.

Baca Juga :  Gempa 3,1 M Goyang Garut Pagi Ini, Warga Pasirwangi hingga Cisurupan Merasakan Getaran

Sinyo menyampaikan bahwa keluarga tidak hanya terbatas pada hubungan darah, tetapi juga mencakup komunitas yang saling mendukung dalam kebaikan.

Sinyo memberikan pesan penuh makna kepada generasi muda. Ia menekankan bahwa keluarga adalah tempat awal kita belajar mencintai dan berkorban. “Jangan pernah menganggap keluarga sebagai beban. Justru dari keluarga, kita bisa belajar tentang arti hidup yang sebenarnya,” tutupnya.

Kajian ini meninggalkan kesan mendalam bagi para jamaah. Salah seorang jamaah, Evan, mengungkapkan bahwa kajian ini memberikan perspektif baru tentang perannya sebagai Ayah. “Saya merasa termotivasi untuk lebih mendekatkan anak-anak pada ajaran Islam,” katanya.

Dengan adanya acara seperti ini, Masjid Al Ukhuwah Biker Brotherhood MC Indonesia, tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan pembinaan keluarga Islami. Kajian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai agama dalam kehidupan berkeluarga.

Sebagai penutup, Sinyo mengajak seluruh jamaah untuk terus belajar dan memperkuat iman mereka, baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga. “Keluarga adalah fondasi umat. Jika fondasi ini kuat, maka umat pun akan kuat,” pungkasnya.***(diwan)