JABARTRUST.COM, BANDUNG – Lahir di Bandung pada tanggal 29 Mei 1938 dialah Constance Imelda Burki, atau yang dikenal dengan nama Tanneke Burki, dialah anak tunggal yang di besarkan dalam keluarga yang sangat mencintai balet, ibu Tanneke bernama Poppie Labrijn, perempuan asli Belanda yang merupakan murid dari Gina Meloncelli, penari ballet poppuler asal italia.
Tanneke merupakan lulusan IKIP Bandung, jurusan Sastra Inggris, atau kini kampusnya bernama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Meski lulus dari jurusan Sastra Inggris, namun ia tak sekalipun berkecimpung di bidang tersebut, Tanneke lebih tertarik membina sanggar tari di studio tarinya jalan R.E Martadinata 69 Bandung, uniknya di studio miliknya tersebut tak pernah di pasangi papan nama dalam menjalankan sanggar tarinya. Selain membuka sanggar tari, Tanneke juga mengajar di rumah sakit Hasan Sadikin dan di Sekolah Istri Bijaksana Bandung.
di masa lalu, Kota Bandung sempat menjadi pusat pelatihan tari balet. Lokasi latihan dipusatkan di Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Bandung, Jawa Barat. Guru baletnya adalah Tanneke Burki. Pada era 50-an, para calon balerina sering latihan atau pentas di gedung yang berdiri di Jalan Naripan-Braga.
Tanneke pertama kali muncul sebagai penari ballet di atas panggung bersama Bagong Kussudiarjo pada tahun 1962 di Gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta. Ia tampil sebagai Dewi Nawangwulan dari cerita Jaka Tarub dan sebagai kuda binal dalam nomor tari berjudul Kudaku.
Pada tahun 1982, Tanneke juga sempat membuat ramai Hotel Indonesia dimana setidaknya ada 400 orang datang kesana, untuk mengikuti gerakan tarian senam yang diperagakannya, gerakan senam itu termasuk bagian dari senam seks.
Pada kala itu senam seks sulit untuk dipahami dan menjadi bahan perdebatan karena dianggap tabu di kalangan masyarakat umum, namun bagi tanneke senam seks tersebut merupakan bagian gerakan yang bertujuan untuk kesehatan. Senam seks tersebut dilakukan dalam berbagai posisi agar otot perut, pinggang, pantat, paha, dan sekitar vagina mampu digerakan secara harmonis.
Selain membuka kelas senam termasuk senam seks, Tanneke juga giat membuka kelas tari-tarian di studio nya, termasuk tari sunda dan tari bali.
Meski memperkenalkan senam seks, di Indonesia, Tanneke bukan yang pertama kali memperkenalkan senam tersebut melainkan adalah dr.Waluyo, dan dirinya hanya mengembangkan gerakan- gerakan senam tersebut, cetusnya dalam majalah Jakarta-jakarta yang terbit 12 Februari 1989.
Salah satu anaknya yang juga terkenal sebagai pesenam serta pemain peran adalah Victorine Cherryline Burki, atau yang lebih dikenal oleh masayarakat di tahun 90an hingga 2000an dengan nama Vicky Burki.*(Red)