Jabartrust.com, Bandung – Dalam upaya menangani prevalensi stunting yang terus menjadi tantangan serius di Jawa Barat, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat menggelar pertemuan penting untuk memperkuat pencapaian indikator penurunan stunting. Pertemuan daring tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk OPD KB Kabupaten Kota serta Technical Assistant Satgas PPS se-Jawa Barat, pada tanggal 13-14 Juni 2024.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, yang memimpin pembukaan pertemuan dari Lampung, menegaskan bahwa BKKBN memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal empat indikator kunci dari total 29 indikator intervensi esensial. Fazar menjelaskan, “Kami fokus pada upaya mulai dari memberikan pemeriksaan kesehatan kepada Calon PUS sebagai bagian dari layanan pernikahan, hingga memberikan pendampingan kepada Keluarga berisiko stunting.”
Dari 27 kabupaten kota yang hadir, kabar baik datang dari 5 di antaranya yang telah berhasil mencapai target penurunan stunting, yaitu: Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Pangandaran.
Fazar menekankan pentingnya komitmen bersama dalam mengejar target-target tersebut, serta perlunya sinergi dan efisiensi dalam melaksanakan program-program yang tepat sasaran. “Kami berharap, pada akhir bulan Juni, kami dapat lebih memperkuat deteksi dini masalah gizi, meningkatkan edukasi pencegahan stunting, serta meningkatkan cakupan kunjungan ke Posyandu bagi sasaran yang membutuhkan,” tambahnya dengan penuh semangat.(Nonu)
