Jabartrust, Bandung – Bey Machmudin, Penjabat Gubernur Jawa Barat, kembali menyoroti eskalasi kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan dalam dua pekan terakhir. Dalam seremoni pelantikan di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Machmudin menggarisbawahi perlunya penghormatan terhadap protokol kesehatan, terutama bagi tenaga medis dan masyarakat.
“Dalam hal ini, imunisasi untuk tenaga kesehatan menjadi prioritas utama. Mereka yang berada di garis depan harus mendapatkan perlindungan maksimal,” ungkap Machmudin, menekankan pentingnya vaksinasi bagi para tenaga medis yang berinteraksi langsung dengan pasien COVID-19.
Data terbaru dari Dinas Kesehatan Jabar mencatat peningkatan signifikan dengan 427 kasus baru COVID-19 dalam rentang waktu 12-17 Desember 2023. Kota Depok dan Kota Bandung menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi.
Melihat situasi ini, Kementerian Kesehatan RI juga merilis data nasional yang mencatat 2.548 pasien aktif, 108 sembuh, dan satu kasus kematian akibat COVID-19. Lonjakan hari ini saja mencapai 453 kasus, menciptakan kekhawatiran baru terkait penyebaran virus.
Machmudin menegaskan langkah antisipatif di Jabar dengan memastikan bahwa tenaga kesehatan minimal telah menerima dosis vaksin ketiga. “Perlindungan maksimal bagi mereka yang berjuang di garis depan,” tambahnya.
Meskipun saat ini belum ada langkah pembatasan seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Machmudin menekankan perlunya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. “Kita tidak memberlakukan pembatasan, tapi penting untuk menjaga diri dengan prokes, terutama bagi yang sedang mengalami gejala demam,” tegasnya.
Dengan situasi yang terus berubah, upaya bersama dalam menerapkan prokes menjadi kunci untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19 ini tanpa harus membatasi aktivitas masyarakat secara drastis.