Jabartrust.com, Depok – Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional bersama mitra kerja DPR RI Komisi 9 kembali melakukan kampanye percepatan penurunan stunting di taman wisata pasir putih Kelurahan bedahan Kecamatan sawangan Kota Depok Kamis 18 Januari 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wenny Haryanto selaku anggota DPR RI Komisi IX, lalu ada Widya Iswara ahli madya BKKBN Jawa Barat, Angela Sri Melani Winarti, SE.MM, lalu ada Analisis Kebijakan Ahli Muda koordinator KB pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok Intan Yustiawati, S.KM dan Kecamatan sawangan.
Dalam kesempatan itu Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Angela Sir Melani Winarti mengenalkan Definisi Stunting dan mengambil titik poin dari definisi tersebut yaitu pertama masalah kekurangan Gizi pada bayi sejak mulai usia kandungan 0-1000 hari pertama kehidupan. Dan kedua masalah penyakit kronis yang berulang pada bayi.
“Agar percepatan penurunan stunting dapat dilakukan maka kita semua berusaha untuk mencegah munculnya stunting,” ujar Angela.
Angela menjelaskan ada 4 langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah stunting diantarnya yaitu :
1. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan.
2. Memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala.
3. Mengkonsumsi secara rutin Tablet tambah Darah (TTD)
4. Memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan.
Sementara itu Analisis Kebijakan Ahli Muda koordinator KB pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok Intan Yustiawati, S.KM mengenalkan tupoksi yang ditangani DP3AP2KB Kota Depok mulai dari perempuan, Anak, masa usia subur, lansia, jadi komplek mulai dari laporan KDRT, lalu ada Puspaga (pusat pembelajaran keluarga) misalnya ada anaknya yang tidak mau belajar karena kecanduan gadget maka ibu bisa datang konsultasi ke Puspaga.
“Kota Depok saat ini sudah dibawah target dari nasional dimana target nasional adalah menurunkan stunting sampai 14 persen sementara Kota Depok saat ini angka stunting 12 persen,” ujar Intan.
Intan pun mengapresiasi kampanye penurunan stunting ini tepat dilakukan di wilayah kecamatan sawangan karena Angka prevelansi stunting di sawangan saat ini tinggi di Kota Depok.
Intan menambahakan Terkait ketahanan keluarga saat ini marak pada isu remaja diantaranya kecanduan gadget, Narkoba lalu adanya isu LGBT pada remaja.
“Oleh karena itu kita harus waspada dan menjaga remaja kita mulai saat ini, jika ada kasus pada isu-isu diatas terutama misalnya kasus sodomi pada anak-anak atau remaja maka perlu dilaporkan ke PKDRT atau kepolisian agar baik pelaku maupun korban bisa diterapi dan tidak menularkan kepada orang lain,” pesan Intan.
Intan juga menginformasikan bahwa angka perceraian di Kota Depok turun dari kurang lebih 3300 pada tahun 2022 lalu turun menjadi 2800 ditahun 2023.
“Semoga tahun 2024 ini angka perceraian di Kota Depokenurun lagi dengan usaha optimal DP3AP2KB Kota Depok mendorong masyarakat menerapkan 8 Fungsi keluarga,”ujar Intan.
Tidak mau ketinggalan pula Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto tetap konsisten meminta masyarakat agar bisa mengoptimalkan bonus Demografi melalui pencegahan stunting sejak dini.
“Untuk mencegah stunting maka masyarakat harus mengetahui dulu ciri-ciri stunting, jika sudah mengetahui ciri-ciri stunting maka baru dilakukan pencegahan stunting melalui 4 Fase atau tahapan,” ujar Wenny Haryanto.
Wenny Haryanto kemudian menjelaskan ciri-ciri stunting antara lain proses pertumbuhan anak melambat, berat badan menurun, turunnya kekebalan tubuh, lambatnya pertumbuhan gigi, memiliki perkembangan kognitif yang lambat dan proporsi tumbuh anak tampak lebih kecil dari anak seusianya.
Acara kampanye percepatan penurunan stunting ini selain diisi dengan pemberian materi dari para narasumber juga ada door prize untuk para peserta yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para narasumber.(Nonu)