BKKBN Lakukan Pemantauan dan Evaluasi Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting di Garut

Jabartrust.com, Garut – BKKBN bersama BKKBN Provinsi Jawa Barat dan DPPKBPP Pagarut mengadakan kegiatan pemantauan dan evaluasi pendampingan bagi calon pengantin, ibu hamil, ibu pascapersalinan, serta cakupan pelaporan data melalui aplikasi Elsimil di Aula DPPKBP3A Kabupaten Garut.

Kegiatan ini melibatkan tim dari BKKBN RI dan BKKBN Provinsi yang mengunjungi kabupaten dan kota yang telah ditentukan untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara dengan peserta. Tujuan utama adalah untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting serta koordinasi antara Tim Pendamping Keluarga (TPK) dengan kader di lapangan.

Peserta FGD kali ini terdiri dari Kepala Bidang Perlindungan Anak, TPK, keluarga berisiko stunting, admin Elsimil dari tingkat kabupaten dan kecamatan (Tarogong Kidul dan Samarang), penyuluh KB, serta Technical Assistant PPS Kabupaten Garut. Kegiatan ini dibagi menjadi empat forum kecil untuk mendiskusikan berbagai aspek pendampingan.

Baca Juga :  Halalbihalal Idulfitri Tingkat Provinsi, Ridwan Kamil Sampaikan Capaian Pembangunan Jabar

Nopian Herdiana, Penyuluh KB Ahli Madya Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN, yang juga merupakan ketua tim pemantau, berharap kegiatan ini dapat meningkatkan cakupan pendampingan keluarga berisiko stunting oleh TPK dan mempercepat penurunan angka stunting.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memahami lebih baik mekanisme pendampingan KRS yang dilakukan oleh TPK dan mendapatkan profil pendampingan tersebut,” ujar Nopian.

Hasil dari FGD menunjukkan beberapa praktik baik dari TPK di Garut, termasuk inovasi seperti “Jeddar” (Jemput, Datang, dan Antar) dan “Kosasih” (Keluarga Sayang Si Buah Hati) untuk meningkatkan komunikasi dan edukasi kepada keluarga.

Selain Direktorat Linlap, tim pemantau dari BKKBN RI juga melibatkan Direktorat Teknologi dan Data, Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak, serta Direktorat Bina Ketahanan Remaja. Dari BKKBN Provinsi Jawa Barat, turut terlibat Tim Kerja Ketahanan Keluarga, Tim Kerja Pencegahan Stunting, Tim Kerja Hubal, Advokasi KIE dan Kehumasan, Tim Kerja Akses Kualitas Pelayanan KBKR, serta Satgas PPS Jabar.(Nonu)

Baca Juga :  Peluang Pekerja Berketerampilan Khusus Jabar Semakin Terbuka di Jepang