Bupati Ade Sugianto Ajak Pengurus Masjid Agung Baiturrahman Studi Banding ke Klaten, Ada apa?

Jabartrust.com, Kab.Tasikmalaya – Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengajak masyarakat untuk lebih mencintai masjid sebagai tempat beribadah umat muslim agar lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta di bulan penuh berkah Ramadhan 2024 ini. Hal tersebut dikatakan Bupati Ade Sugianto saat membuka acara “Ramadhan Fair 2024”, di halaman Masjid Baiturrahman Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (20/3/2024).

Melihat masyarakat tumpah ruah di area halaman Masjid Agung Baiturrahman yang menjadi lokasi “Ramadhan Fair 2024”, Ade Sugianto mengajak para pengurus masjid untuk melakukan studi banding ke Masjid Raya Al Falah di Klaten Jawa Tengah. Hal itu dilakukan karena menurutnya masjid tersebut memiliki keunikan dan cara tersendiri dalam mengajak atau menarik masyarakat agar lebih mencintai masjid.

“Pada akhir Ramadhan mudah-mudahan Allah memberikan rezeki dan usia serta sehat kepada kita, saya akan membawa jajaran masjid agung, para kyai mungkin mewakili, kita akan melakukan studi banding ke Klaten, disitu ada sebuah masjid, masjid Raya Al Falah namanya, masjid itu luar biasa dan harus kita tiru. Masjid lain berfikir bagaimana mengumpulkan donatur dan uang kas sebanyak mungkin, tapi di Masjid Raya Al Falah lain, justru mereka berlomba-lomba berusaha bagaimana caranya agar kas masjid nol dalam setiap bulan, begitu kira-kira,” ucap Ade.

Baca Juga :  Iming-imingi Gaji Wah, Polres Subang Ungkap Kasus TPPO Luar Daerah

Ade Sugianto menjelaskan, kegiatan di Masjid Al Falah itu diantaranya memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat yang memerlukan bantuan, memberikan makan gratis setiap hari bagi masyarakat yang membutuhkan makanan, kecuali hari Senin dan Kamis, serta menyediakan tempat menginap bagi para musyafir yang datang untuk dipersilahkan menginap di masjid.

“Jadi di Al Falah itu yang pertama memberikan pelayan kesehatan gratis kepada seluruh masyarakat yang memerlukan bantuan tanpa peduli tua, muda, miskin,kaya,islam atau bukan. Yang kedua memberikan makan gratis setiap hari kecuali hari Senin dan Kamis kepada masyarakat yang membutuhkan makanan. Dan ketiga disediakan semacam hotel kapsul yang dipersiapkan bagi para musyafir yang lewat ataupun datang, baik orang islam maupun bukan orang islam sekalipun untuk dipersilahkan menginap di mesjid,” papar Ade.

Baca Juga :  Wagub Uu Ruzhanul: Refleksikan Peran Ulama Membangun Karakter Masyarakat Jabar yang Paripurna

Menurut Ade, di Masjid Al Falah anak-anak yang bermain di masjid juga tidak dilarang, karena mereka dibiarkan untuk lebih mengenal masjid sedini mungkin, juga agar rasa cinta kepada mesjid tumbuh secara alami sehingga rasa mencintai masjid tumbuh lebih dekat.

“Di Al Falah itu beda, ketika anak-anak berseliweran bermain di masjid tidak dilarang karena dibiarkan anak-anak tersebut mengenal masjid sedini mungkin dengan caranya, yang penting anak-anak lebih banyak didekatkan di mesjid sedini mungkin agar rasa cinta kepada mesjid tumbuh secara alami,” ucap Ade.

Ade pun menegaskan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya harus mengambil sebuah contoh dari Masjid Raya Al Falah untuk menarik perhatian masyarakat Kabupaten Tasikmalaya agar lebih mencintai masjid sebagai sarana atau tempat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Baca Juga :  Jasa Raharja Tasikmalaya Adakan Operasi Khusus Di Pt Budiman Bersama Mitra Kerja Terkait

“Saya kira hal ini perlu untuk dijadikan referensi,mungkin tidak harus sama seperti itu tapi setidaknya kita bisa mengambil sebuah contoh,” pungkas Ade.***(yudie)