Jabartrust, Bandung – Diskusi terkait usulan perubahan nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, belum terjadi di DPRD Jawa Barat. Meskipun rencana ini kembali mencuat setelah Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menerima surat rekomendasi dari masyarakat dan tokoh terkait pergantian nama bandara tersebut menjadi Bandara Abdul Chalim.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohandi, menegaskan bahwa usulan untuk mengganti nama BIJB Kertajati menjadi Abdul Chalim sudah muncul sejak awal. Nama Abdul Chalim, yang baru-baru ini diakui sebagai pahlawan nasional, diajukan oleh masyarakat dari Majalengka, daerah kelahirannya. “Saya sebagai salah satu dari 120 anggota DPRD Jabar mendukung siapapun yang dipilih nantinya,” ungkap Daddy pada Rabu (6/12/2023).
Meski demikian, Daddy mengakui bahwa pembahasan terkait rencana perubahan nama BIJB belum dilakukan oleh DPRD Jawa Barat. Fokus utama saat ini masih tertuju pada pengoperasian Bandara Kertajati itu sendiri. “Tidak ada masalah khusus terkait usulan tersebut, namun belum ada pembahasan. Yang saat ini kami kerjakan adalah memastikan operasional Bandara Kertajati berjalan lancar,” tambahnya.
Sebelumnya, Pejabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengonfirmasi bahwa telah menerima usulan resmi untuk mengubah nama BIJB menjadi Bandara Abdul Chalim. Usulan ini berasal dari tokoh dan masyarakat Kabupaten Majalengka. Abdul Chalim, seorang tokoh dari Majalengka, baru-baru ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai pahlawan nasional atas jasanya.
Hingga saat ini, DPRD Jawa Barat belum memulai pembahasan resmi terkait usulan perubahan nama ini. Fokus tetap pada operasional Bandara Kertajati, sementara masukan dan usulan dari masyarakat terus dipertimbangkan.
Semoga berita ini memberikan gambaran yang lebih lengkap terkait rencana pergantian nama Bandara BIJB Kertajati.