JABARTRUST.COM, KUNINGAN, – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat aktif mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk menyelenggarakan event pariwisata. Langkah ini bertujuan untuk menarik minat wisatawan dan memperkuat sektor pariwisata di Jawa Barat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, menyatakan bahwa event pariwisata merupakan salah satu formula penting dalam pengembangan pariwisata.
“Pesan dari Pj. Gubernur Jawa Barat, event pariwisata harus diperbanyak dan harus berkelas internasional. Arahan beliau adalah agar 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat memiliki event masing-masing,” ujar Benny pada Sabtu (8/6/2024).
Inisiatif ini disambut baik oleh Kabupaten Kuningan. Setelah pengembangan pariwisata di Jabar Selatan, kini fokus beralih ke Kawasan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan). Upaya ini dilakukan untuk mencapai target kunjungan wisatawan ke Jawa Barat tahun ini sebanyak 218 juta orang.
Kabupaten Kuningan sendiri menggelar Ciremai Fest 2024 dari Jumat (7/6/2024) hingga Minggu (9/6/2024). Festival ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti Gerakan Sapu Gunung, Kemah Konservasi, musik, dan sport tourism melalui Jabar Ultra Trail Run.
Penjabat (Pj.) Bupati Kabupaten Kuningan, Iip Hidajat, menjelaskan bahwa Ciremai Fest 2024 bertujuan untuk menggalakkan upaya masyarakat Jawa Barat, khususnya Kabupaten Kuningan, dalam menjaga kelestarian Gunung Ciremai.
“Gunung Ciremai adalah atap Jawa Barat yang akan kita wariskan kepada generasi mendatang. Penting untuk terus menyosialisasikan agar muncul rasa memiliki sehingga masyarakat mau memelihara Gunung Ciremai. Potensinya yang sangat besar dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.
Kolaborasi diperlukan untuk mencetak generasi muda yang peduli dengan Gunung Ciremai. Salah satu upayanya adalah dengan menjadikan Pelajaran Pelestarian Gunung Ciremai sebagai muatan lokal bagi pelajar di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan, mulai dari tingkat SD hingga universitas.
“Hasil dialog dengan berbagai elemen masyarakat, pegiat lingkungan, budayawan, dan komunitas, akhirnya mendukung muatan lokal Gunung Ciremai masuk dalam kurikulum. Semoga langkah ini memberikan dampak positif bagi Jawa Barat, nasional bahkan internasional, mengingat pentingnya Gunung Ciremai ini,” jelasnya.
Dalam muatan lokal tersebut, nantinya akan diberikan pelajaran terkait konservasi dan pemanfaatan secara berkelanjutan sesuai aspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya setempat.
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono, yang hadir untuk membuka Ciremai Fest 2024, mendukung rencana ini dan memasukkan muatan lokal pada kurikulum Merdeka yang akan diterapkan di Kabupaten Kuningan.
“Perlu kesadaran sejak dini untuk menjaga alam. Manusia membutuhkan alam untuk memenuhi kebutuhannya,” ujarnya.
Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) adalah sumber air bagi warga Ciayumajakuning dengan 97 titik mata air, dimana 54 titik di antaranya sudah dimanfaatkan masyarakat untuk air minum dan pertanian. Selain itu, TNGC menjadi rumah bagi satwa langka seperti Surili, Elang Jawa, dan Macan Kumbang.