JABARTRUST.COM, KAB. INDRAMAYU – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan optimisme bahwa Jawa Barat dapat mencapai target produksi gabah kering giling sebesar 11.084.635 ton hingga akhir 2024, sesuai target pemerintah pusat. Pernyataan ini disampaikan Bey saat meninjau panen raya di Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Senin, (18/11/2024).
“Berbagai upaya seperti pompanisasi, pengaturan jadwal masa tanam, dan sinkronisasi data dengan Badan Pusat Statistik terus dilakukan untuk memastikan target ini tercapai,” ujar Bey.
Ia bahkan memerintahkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat untuk melakukan pengecekan ulang serta rekonsiliasi data dengan BPS guna meningkatkan akurasi perencanaan dan evaluasi.
Optimisme Bey semakin besar setelah menyaksikan hasil panen di Tukdana, di mana satu hektare sawah mampu menghasilkan 8 ton gabah kering giling. Faktor keberhasilan ini juga ditunjang oleh integrasi lingkungan produksi, seperti ketersediaan penggilingan padi yang berdekatan dengan lahan.
“Ini sangat baik. Gapoktan lain harus mencontoh konsep seperti ini,” katanya. Namun, di balik optimisme tersebut, Bey mengakui masih banyak tantangan yang harus diselesaikan, terutama terkait keluhan petani tentang mahalnya harga pupuk dan keterbatasan stok.
“Petani mengeluhkan pupuk masih sulit didapat. Pemda Jawa Barat terus berupaya agar nilai tukar petani semakin membaik,” ujar Bey.
Ia mengungkapkan, salah satu penyebab kelangkaan pupuk adalah transisi pemerintahan yang saat ini tengah berlangsung. Perubahan nomenklatur kementerian dan rotasi jabatan menyebabkan hambatan birokrasi yang berpengaruh pada distribusi pupuk. Dari total kuota pupuk nasional sebanyak 9,55 juta ton, baru sekitar 5 juta ton yang disalurkan.
Selain pupuk, Bey juga menyoroti persoalan irigasi yang masih menjadi kendala utama dalam sektor pertanian Jawa Barat. Upaya peningkatan sistem pengairan, menurutnya, harus menjadi prioritas agar produktivitas sawah dapat terus meningkat dan target produksi dapat tercapai.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Pemda Jawa Barat tetap berkomitmen untuk mendukung para petani agar sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi provinsi ini. “Kami akan terus mencari solusi agar semua kendala dapat teratasi, demi kesejahteraan petani dan pencapaian target produksi,” tutup Bey.