Mentoring dan Coaching 2.0: Strategi Pencapaian Target Quick Qind Kemendukbangga di Jawa Barat

Jabartrust.com, Bandung – gebrakan di awal tahun langsung diluncurkan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, @dadiroswandi. Menyempurnakan Program Mentoring dan Coaching kepada seluruh penyuluh KB yang pernah digagas dua tahun lalu, di 2025 ini Inovasi berbasis Learning Organization ini disiapkan untuk mencapai 5 target quick wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.

Seraya memaparkan “Situasi dan Potensi Kependudukan & Pembangunan Keluarga serta Strategi Pencapaian Quick Wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Kamis (23/01/25) di Surapati, Bandung, Kang Dadi optimistis program pembinaan kepada seluruh penyuluh KB di Jawa Barat ini bisa mendongkrak capaian yang digagas Menteri @wihaji.pwh untuk program pembangunan keluarga dan penurunan stunting.

Baca Juga :  Jasa Raharja bersama Polda Jawa Barat Lakukan Sinergi Dalam Pelayanan Bagi Korban Laka Lantas

“Kita berharap 5 program yang dititipkan Pak Menteri bisa mendarat hingga ke tingkat lini lapangan. Para penyuluh KB baik ASN maupun P3K berjumlah 2.042 yang tersebar akan berkontribusi bagi tercapainya target quick wins, antara lain Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan (Gate), AI Super Apps Tentang Keluarga dan Lansia Berdaya,” jelas Kang Dadi berapi-api.

Lebih lanjut Dadi mengungkapkan bahwa strategi coaching-mentoring ini akan melibatkan para ASN perwakilan BKKBN Jawa Barat yang membina antara 5-6 kecamatan. “Mereka akan berkoordinasi dengan para penyuluh yang bertanggung jawab di daerah binaannya, memantau kinerjanya, target dan capaiannya, juga belajar bersama-sama dalam menyelesaikan berbagai masalah program Banggakencana”.

Baca Juga :  Sukabumi dan Depok Bersinar di Penghargaan Pembangunan Kependudukan Nasional

“Jangan lupa, bahwa target sasaran dan isu program pembangunan keluarga kita akan mencakup soal pernikahan dini, Ibu hamil, peran ayah, stunting, remaja hingga lansia,”jelas Dadi. Semua upaya itu dilakukan Kemendukbangga/ BKKBN untuk mempersiapkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul dan keluarga berkualitas demi menyongsong Indonesia Emas 2045.

Dadi berharap, melalui program ini akan ada penajaman program dan pembagian wewenang pengelolaan program hingga ke tingkat kecamatan. “Sesuai dengan semangat untuk belajar terus menerus, kita berharap bisa menerapkan filosofi to learn, to live together,” tambahnya.

Mengutipkan pesan Menteri Wihaji, Dadi mengajak seluruh pegawai untuk selalu move on, “Melupakan masa lalu, menikmati masa kini dan melanjutkan masa depan. Hidup harus ada perencanaan dan punya determinasi. Jangan menunda pekerjaan, karena menunda pekerjaan adalah bagian dari penderitaan,” pungkasnya.(Nonu)

Baca Juga :  Cegah Wabah PMK, Pemprov Jabar Awasi Lalulintas Hewan Antardaerah