Jabartrust, Bandung – Perekonomian Jawa Barat memasuki tahun 2024 dengan sorotan yang cerah. Dalam tinjauan terbaru, data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi masih memancarkan sinar positif. Dalam periode Januari hingga September 2023, investasi dan ekspor Jabar mengalami peningkatan signifikan, bahkan meraih posisi tertinggi di tingkat nasional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, mengungkapkan bahwa realisasi investasi mencapai Rp137,2 triliun pada periode tersebut. Dengan sisa waktu tahun 2023 yang tinggal tiga bulan, Jawa Barat tetap optimistis bahwa investasinya akan memimpin secara nasional.
Sektor industri menjadi pilar utama pertumbuhan, menyumbang lebih dari separuh dari total investasi. Optimisme terhadap sektor industri pengolahan Jawa Barat tahun depan dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pemulihan ekonomi global, pertumbuhan permintaan domestik yang kuat, dan tingginya investasi di sektor tersebut.
Kondisi global yang membaik juga memberikan angin segar. Dengan pemulihan bertahap dari dampak pandemi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang ditingkatkan dari 2,8 persen menjadi 3 persen akibat meningkatnya permintaan global, Jawa Barat dapat lebih mengoptimalkan potensi ekspornya.
Di samping itu, stabilitas inflasi yang terkendali, turun dari 6,17 persen menjadi 2,85 persen pada November 2023, memberikan harapan akan peningkatan daya beli masyarakat dan permintaan domestik yang lebih tinggi.
Tak hanya itu, Jawa Barat juga menorehkan prestasi sebagai kontributor terbesar dalam ekspor pada periode Januari hingga Oktober 2023, mencatatkan surplus sebesar US$ 20,57 miliar dalam Neraca Perdagangannya.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tetap positif pada 2024, berkisar antara 4,9 persen hingga 5,7 persen, meskipun ada ketidakpastian dalam ekonomi global. Sektor pertanian dan konsumsi diprediksi mengalami penguatan signifikan.
Namun, tantangan tidak terelakkan. Erwin Gunawan Hutapea dari Bank Indonesia menyoroti pentingnya stabilitas harga dan peningkatan konsumsi masyarakat, terutama dalam rangkaian Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif, dan Pemilihan Kepala Daerah yang berpotensi mendorong konsumsi.
Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia menyusun tujuh rekomendasi kebijakan. Di antaranya adalah upaya pengendalian inflasi pangan, pemeliharaan daya beli masyarakat, akselerasi pembangunan infrastruktur, hingga penguatan sektor ekonomi baru yang berkelanjutan.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Bank Indonesia memproyeksikan perekonomian Jawa Barat tetap menggeliat pada 2024, memberikan harapan akan kemajuan yang berkelanjutan bagi provinsi ini.