JABARTRUST.COM, KAB. BANDUNG – Dalam upaya menangani persoalan kemiskinan ekstrem di perkotaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui program Penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Perkotaan sedang menyelesaikan pembangunan apartemen transit atau rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Rancaekek dan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, meninjau langsung progres pembangunan unit tower baru pada Rabu, (20/11/2024). Ia menyatakan optimisme terhadap program ini, yang dirancang untuk memberikan tempat tinggal sementara bagi keluarga miskin ekstrem sekaligus mendukung pemberdayaan ekonomi mereka.
“Saat ini kami sedang melakukan finalisasi data calon peserta program penanganan PPKS Perkotaan, di sisi lain juga mempersiapkan rusunawanya,” ungkap Herman.
Herman menjelaskan, rusunawa ini akan menjadi tempat tinggal sementara bagi keluarga miskin ekstrem yang terpilih, dengan masa tinggal antara 6 hingga 12 bulan. Biaya sewa akan ditanggung oleh pemerintah, sementara para penghuni akan dilatih dan didampingi sesuai dengan minat dan bakat mereka untuk meningkatkan taraf hidupnya.
“Kami fasilitasi mereka di sini, tidak hanya tempat tinggal, tetapi juga program pemberdayaan untuk membantu mereka keluar dari zona miskin ekstrem,” jelasnya.
Program ini akan dimulai dengan 100 kepala keluarga (KK) sebagai uji coba, masing-masing 50 KK ditempatkan di Rusunawa Rancaekek dan Solokanjeruk.
“Semoga dapat diselesaikan pada bulan Desember ini dan diserahterimakan dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman kepada Pemprov Jabar,” tambah Herman.
Program ini melibatkan kerja sama multi pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, untuk memastikan masyarakat miskin ekstrem mendapatkan akses terhadap hunian layak sekaligus pemberdayaan ekonomi.
“Ini sebuah uji coba. Kita harap masyarakat yang tidak punya kerja dan rumah dapat diberdayakan dan keluar dari zona miskin ekstrem menuju keluarga yang mampu,” kata Herman.
Herman berharap dengan pelaksanaan program ini, masyarakat miskin ekstrem dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara berkelanjutan.
“Dengan adanya ini masyarakat pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial ini bisa naik kelas, keluar dari zona miskin ekstrem dan menjadi keluarga yang lebih mandiri dan sejahtera,” imbuhnya.
Dengan inovasi ini, Pemprov Jabar menunjukkan komitmennya dalam menangani persoalan kemiskinan ekstrem, mengintegrasikan aspek hunian, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi untuk menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan mandiri.