JABARTRUST.COM, BANDUNG – Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, resmi memperkenalkan program Kredit Jabar Caang kepada para kepala dinas koperasi dan UMKM dari seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Barat dalam pertemuan di kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Senin, 11 November 2024. Program ini diinisiasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai langkah strategis untuk mencetak wirausaha baru, khususnya di kalangan perempuan desa, dengan memberikan akses pinjaman kredit berbunga ringan.
Kredit Jabar Caang adalah singkatan dari “cepat, aman, dan bunga ringan.” Program ini dirancang untuk memudahkan ibu rumah tangga yang ingin mengembangkan usaha dengan akses kredit yang terjangkau. Herman menjelaskan, melalui program ini, pemerintah berharap dapat memberdayakan perempuan, menciptakan kemandirian ekonomi, dan meningkatkan pendapatan keluarga di tingkat desa.
Sebelum menerima pinjaman, calon penerima kredit diberikan pelatihan kewirausahaan yang dirancang agar mereka memiliki keterampilan dasar dalam mengelola bisnis. Pelatihan ini mencakup manajemen usaha, pemasaran digital, promosi produk, dan menjaga kontinuitas produksi. Dengan demikian, para peserta tidak hanya mendapatkan modal finansial tetapi juga pengetahuan penting untuk mempertahankan usaha mereka secara jangka panjang.
“Kami ingin ibu-ibu bisa menjadi entrepreneur yang handal. Pelatihan dilakukan di tingkat kecamatan untuk menjangkau setiap desa,” kata Herman. Pelatihan ini melibatkan para pengusaha lokal sebagai mentor sehingga para peserta bisa belajar langsung dari praktisi yang sudah berpengalaman.
Herman optimistis, pada akhir tahun 2025, program Kredit Jabar Caang dapat melahirkan setidaknya 600.000 wirausaha baru perempuan dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. “Harapan kami, pada tahun 2025, ada 600 ribu ibu-ibu yang memiliki usaha sendiri. Dengan pelatihan, minimal mereka punya dasar kuat untuk berwirausaha,” ungkapnya. Target ini, menurut Herman, sejalan dengan visi besar pemerintah provinsi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan ekonomi lokal.
Herman menekankan bahwa program ini membutuhkan sinergi antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota agar dapat berjalan efektif. Pemerintah daerah di level kabupaten dan kota diharapkan memberikan dukungan penuh, mulai dari sosialisasi hingga pelaksanaan pelatihan di lapangan. “Harus ada keseimbangan dan kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota,” tegasnya.
Lebih jauh, Herman mengingatkan bahwa tugas ASN tidak hanya sebatas menjalankan program, tetapi juga berperan aktif dalam mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat. “Menyejahterakan masyarakat berarti memberikan pendapatan bagi keluarga. Salah satunya adalah dengan membuka jalan bagi perempuan untuk menjadi seorang wirausaha,” tegas Herman. ASN sebagai pelayan masyarakat harus memiliki komitmen dalam menjalankan program ini dengan optimal.
Program Kredit Jabar Caang tidak hanya sekadar menambah jumlah wirausaha, tetapi juga memiliki potensi besar untuk memperkuat perekonomian di daerah pedesaan. Dengan memberdayakan ibu rumah tangga sebagai pelaku usaha, pemerintah berharap dapat menciptakan kemandirian ekonomi keluarga, memperluas lapangan kerja, dan memperkuat sektor UMKM di tingkat desa.
Pada akhirnya, Herman berharap dengan keberhasilan Kredit Jabar Caang, tidak hanya ada lebih banyak perempuan yang berwirausaha, tetapi juga tercipta perubahan ekonomi yang positif di tingkat lokal. Program ini diharapkan menjadi contoh sukses dari inisiatif pemerintah provinsi untuk mendukung dan mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif, terutama di kawasan pedesaan.