Jabartrust, Bandung – Dalam sepuluh hari terakhir Bulan Ramadan, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, @fazarsupriadibkkbn, menjalin silaturahmi dengan 105 Penyuluh KB dan tim @dppkbp3a_kabcirebon pada (03/04/2024) di Kabupaten Cirebon, yang dikenal sebagai “Bumi Para Wali”.
Dalam kunjungannya, terdapat beberapa perhatian utama yang disampaikan oleh Fazar terkait tugas Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di lapangan, terutama terkait pencatatan dan pelaporan. Fazar menekankan bahwa tingkat pencatatan dan pelaporan masih belum maksimal, seperti dalam laporan Elsimil yang baru mencapai 37% dari keseluruhan data yang seharusnya dilaporkan.
Fazar juga menyoroti rendahnya tingkat pelaporan dalam aspek lain seperti PPKS (16%) dan laporan faskes yang masih belum mencapai 100%. Dia menekankan perlunya para Penyuluh KB untuk memastikan bahwa Tim Pendamping Keluarga melakukan tugasnya dengan baik dan melaporkan hasilnya secara optimal.
Selain itu, Fazar juga mengingatkan pentingnya kerjasama yang baik antara para Penyuluh KB dan mitra di lapangan, agar proses pencatatan dan pelaporan dapat berjalan dengan optimal saat diperlukan.
Setelah membahas pencatatan dan pelaporan, Fazar juga membahas peran BKKBN dalam pencegahan stunting, termasuk pelayanan KB Pascapersalinan yang baru mencapai 38%, upaya mencegah kehamilan tidak diinginkan, pemeriksaan kesehatan bagi Pasangan Usia Subur (PUS), pendampingan keluarga berisiko stunting, pemeriksaan anemia bagi remaja putri, dan edukasi gizi bagi PUS sebelum menikah. (Nonu)