Jabartrust, Bandung – Pada sebuah kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, kangteguhbkkbn menyoroti peran strategis calon pengantin dalam menurunkan prevalensi stunting. Hadir di acara ini, kangteguhbkkbn mengungkapkan bahwa target yang paling strategis untuk mengurangi stunting adalah calon pengantin.
“Dalam upaya menurunkan kasus stunting, kita fokus pada intervensi pada usia 2 tahun ke bawah, ibu hamil, dan calon pengantin. Peluang penurunan stunting pada balita mencapai 80% jika kita melakukan intervensi pada kelompok ini,” ungkap kangteguhbkkbn.
Pentingnya periode pertumbuhan pada usia 0-2 tahun atau 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) juga menjadi sorotan. “Sebanyak 80% pertumbuhan sel otak manusia terjadi pada usia 0-2 tahun. Namun, 20% sisanya setelah usia 2 tahun masih memiliki dampak jika asuhan, gizi, dan stimulasi terjamin,” tambahnya.
Pendekatan ini sejalan dengan inisiatif pemerintah Kabupaten Cianjur, yang disampaikan oleh Bupati Herman Suherman. “Kami di Cianjur menekankan program prioritas untuk menurunkan stunting. Salah satunya dengan memastikan ibu hamil dan remaja mengonsumsi tablet tambah darah serta memeriksakan kesehatan 3 bulan sebelum menikah,” jelas Bupati Suherman.
Kegiatan ini dihadiri oleh narasumber utama, Aki Rukman (Kaper BKKBN Jabar Periode 2009-2011) bersama Tim dari @ipekb.jabar. Penyuluh KB dan tenaga lini lapangan Kabupaten Cianjur juga turut ambil bagian, membuat diskusi semakin berkesan dan informatif. (Nonu)