Tantangan dan Peluang Kependudukan Jawa Barat Menuju Indonesia Emas 2045

Jabartrust.com, Bandung – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi provinsi ini dalam konteks kependudukan menjelang Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan saat pembukaan seminar “Proyeksi Kependudukan Jawa Barat” yang diadakan secara hybrid dalam rangka memperingati Hari Kependudukan Dunia.

Fazar menjelaskan bahwa jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun ini mencapai 50.345.189 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,97%. Namun, ia mengingatkan bahwa rasio ketergantungan semakin meningkat, yang diperkirakan mencapai 47,02% pada tahun 2035. Meski demikian, Jawa Barat diprediksi akan menikmati bonus demografi hingga 2043.

Dalam seminar tersebut, Fazar juga mencatat bahwa saat ini Jawa Barat sedang memasuki era populasi lanjut usia, dengan 10,83% penduduk berusia di atas 60 tahun. Proyeksi menunjukkan bahwa proporsi penduduk lansia akan meningkat menjadi 16,51% pada tahun 2035, dengan umur harapan hidup yang terus meningkat menjadi 76,41 tahun.

Baca Juga :  Petugas Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Jabar Cukup Memadai

“Situasi ini menghadirkan tantangan dalam hal kualitas penduduk,” ungkap Fazar. Meskipun jumlah penduduk usia produktif masih besar, kualitas yang ada belum memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Ditambah lagi, pasar kerja masih didominasi sektor informal, sementara sistem jaminan sosial belum sepenuhnya mapan.

Fazar menekankan bahwa bonus demografi memberikan peluang, namun juga tantangan bagi Jawa Barat. Untuk memaksimalkan potensi ini, ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi: investasi dalam sumber daya manusia, pengembangan SDM yang berdaya saing, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

“Dengan memenuhi syarat-syarat ini, kita bisa memastikan bahwa penduduk produktif dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,” tutup Fazar.(Nonu)

Baca Juga :  ICMI Diminta Arahkan Mahasiswa KKN Ikut Tangani Stunting