JABARTRUST.COM,KABUPATEN BANDUNG BARAT – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menggelar Rapat Koordinasi di Posko Sektor 9 Citarum Harum, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (28/8/2024). Pertemuan ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian target Rencana Aksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (PPK DAS) Citarum, dengan fokus utama meningkatkan Indeks Kualitas Air (IKA) Sungai Citarum menjadi 60 poin pada tahun 2025.
Herman menjelaskan bahwa peningkatan nilai IKA menjadi 60 poin akan memenuhi standar mutu air kelas II sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Air dengan mutu kelas II dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pengairan pertanian.
“Ini merupakan tantangan besar, mengingat peningkatan indeks selama beberapa tahun terakhir hanya mencapai 1-2 poin. Untuk mencapai target 60 poin pada tahun 2025, kita harus fokus pada program-program prioritas yang berdampak langsung pada perbaikan kualitas air,” kata Herman.
Ia menegaskan bahwa strategi utama adalah menyelesaikan program yang langsung meningkatkan kualitas air, sementara program-program pendukung lainnya akan dilaksanakan setelah program utama berhasil. Herman juga meminta agar dilakukan pemetaan masalah per sektor secara detail, sehingga program yang dirancang benar-benar efektif dalam mendongkrak nilai indeks kualitas air.
Selain itu, sinkronisasi antara sektor lapangan dan staf pendukung sangat penting untuk memastikan efektivitas kerja tim. Herman mengingatkan agar progres akselerasi terus dikejar menjelang akhir tahun 2025, sesuai target yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden mengenai Program Citarum Harum.
Dukungan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Barat serta pendanaan dari kementerian terkait juga menjadi faktor penting dalam mencapai target ini. Herman menggarisbawahi pentingnya pemetaan indikator penentu kualitas air di setiap sektor untuk mengidentifikasi masalah yang paling krusial dan memfokuskan upaya pada penyelesaiannya terlebih dahulu.