Jabartrust.com, Bandung – Dalam upaya memastikan penurunan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024, Deputi Bidang ADPIN BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, menekankan pentingnya fokus Provinsi Jawa Barat. Pernyataan ini diberikan saat kehadirannya mewakili Kepala BKKBN, Dokter Hasto, dalam Rembuk Stunting Provinsi Jawa Barat Tahun 2024, di Hotel Holiday Inn, Kota Bandung, (26/02/2024).
Meskipun Indonesia masih menghadapi tantangan dengan prevalensi stunting 21,6% pada tahun 2022, Provinsi Jawa Barat mendapat apresiasi atas pencapaiannya menurunkan angka stunting dari 24,5% pada 2021 menjadi 20,5% pada 2022.
Saat berbicara di acara tersebut, Teguh menyatakan, “Kita tidak hanya berjuang untuk mencapai target penurunan stunting, tapi juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.”
Melalui Rembuk Stunting, Teguh berharap mendapatkan kesepakatan dari seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Jawa Barat. “Kami mengajak semua anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting dan peserta kegiatan hari ini untuk menyepakati Rencana Program/Kegiatan Intervensi terintegrasi lintas sektor,” tambahnya.
Teguh memimpin seruan kepada semua pihak yang hadir untuk bersatu dalam komitmen menciptakan Provinsi Jawa Barat yang bebas stunting, sehat, dan berkualitas.(Nonu)