Jumlah Perokok Di Indonesia Naik Signifikan Kata Dok Mo

JABARTRUST.COM,BANDUNG – Meningkatnya jumlah perokok di Indonesia memberikan perhatian bukan hanya pemerintah,namun juga seluruh elemen dan pihak terkait lainnya.

Dosen tetap Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang juga pemilik dan Direktur Klinik Utama Permata Hati dr. Theresia Monica Rahardjo mengatakan, setiap tahunnya jumlah perokok di Indonesia mengalami kenaikan. Dari data yang ada menurut Monica atau dr. Mo, pada tahun 2011 tercatat jumlah perokok di Indonesia mencapai 60,3 juta di tahun 2011, menjadi 69,1 juta pada tahun 2021.

“Ini masalah klasik yang sudah lama dan dialami oleh semua negara, termasuk Indonesia. Diharapkan adanya sumbangsih dari 3 komponen yakni pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mengendalikan serta mencegah supaya tidak terjadi peningkatan lagi,”ucap dr. Mo, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga :  Meski Puasa, Polisi Terus Gencarkan Vaksinasi Booster Sebagai Syarat Mudik

Ia juga mengatakan, tidak bisa melarang orang untuk merokok. Namun meminimalisir perokok, dapat dilakukan dengan berbagai upaya.

dr. Mo juga mengingatkan, dampak terburuk merokok adalah dari sisi kesehatan. Bukan hanya perokok aktif, perokok pasif pun dapat terkena dampaknya.

“Kita kenal ada perokok aktif dan perokok pasif,”ujarnya.

Ia mencontohkan, bagi seorang perokok, diusahakan tidak merokok didekat anak kecil atau orang yang tidak merokok. Diupayakan untuk mencari tempat yang aman, agar orang yang bukan perokok, tidak menghirup asap rokok.

“Selain itu juga, usahakan untuk mengurangi merokok. Kalau bisa berhenti merokok,”ucap dr. Mo.

Sementara untuk merokok di tempat umum, dr. Mo menjelaskan perlu adanya peran aktif dari pemerintah, pihak swasta dan masyarakat. Ia mencontohkan kawasan khusus bagi perokok di mall atau area publik lainnya.

Baca Juga :  Tidak Ada Biaya Untuk Berobat, Anak 9 Tahun Alami Gangguan Ginjal

Dengan adanya tempat khusus untuk merokok menurut dr. Mo, selain tidak mengganggu orang lain, secara tidak langsung mengedukasi masyarakat untuk mengurangi merokok. Sehingga masyarakat juga sedikit demi sedikit dapat mengurangi rokok.

“Kita mendidik tapi tidak dengan cara yang tidak enak, kita mendidik dengan cara persuasif dan edukatf. Sehingga makin lama banyak orang yang berhenti merokok,”pungkasnya.RED**