JABARTRUST.COM,BANDUNG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat mengajak kaum rentan, untuk proaktif mengawasi Pilkada serentak 2024, agar berjalan kondusif.
Melalui kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bagi Penyandang Disabilitas pada Pemilihan Serentak 2024, bertema Merangkul Kaum Disabilitas, Demi Pemilihan yang Berkualitas di Kota Bandung, Kamis 3 Oktober 2024, diharapkan mampu meningkatkan kepedulian kaum rentan terhadap pesta demokrasi lima tahunan ini.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi Jawa Barat Nuryamah berharap, dari 100 orang peserta yang mewakili komunitas kaum rentan, dapat menyebarkan literasi dalam lingkungannya untuk berkontribusi melalui pengawasan partisipatif pada Pilkada serentak 2024.
Terlebih kaum rentan, seperti penyandang disabilitas memiliki hak yang sama seperti masyarakat umumnya dan diatur dalam undang-undang.
“Disamping amanah Perbawaslu, ini juga memberikan edukasi bahwa kaum disabilitas ini kan juga bagian dari masyarakat dan suaranya juga sama,” kata Nuryamah di sela sosialisasi.
Dia melanjutkan, sejauh ini masih banyak kaum rentan atau disabilitas minim informasi terkait pengawasan Pemilu. Terutama bentuk pelanggaran pada tahapan-tahapan krusial dalam PKPU.
“Sehingga ketika tadi kita undang, antusiasnya sangat luar biasa dan ternyata mereka juga merasa bahwa dihargai, dimanusiakan begitu bahasanya dan tentu juga antusiasnya mereka akan siap menjadi bagian daripada Bawaslu, dalam konteks pengawasan partisipatif,” ucapnya.
Setelah mendapatkan banyak informasi dari sosialisasi hari ini, kata dia, diharapkan kaum disabilitas dapat membantu peran Bawaslu salam melakukan pengawasan.
“Contohnya misalkan bagaimana teman-teman disabilitas ini juga mampu menyetop ketika ada hoax, mampu menolak ketika ada money politik dan lain sebagainya,” tambahnya.
Dalam sosialisasi ini, kata dia, hadir sekitar 100 kaum disabilitas dari beberapa organisasi di Bandung.
“Inginnya dari seluruh Jabar, tetapi kita memiliki keterbatasan soal anggaran ya. Jadi, saya kira dengan 100 orang ini, tentu nanti juga harus disampaikan kembali ke teman-teman disabilitas yang lain,” pungkasnya.