Jabartrust.com, Pangandaran, – Faktor cuaca memainkan peran penting dalam hasil tangkapan para nelayan di wilayah Pantai Selatan, khususnya di Kabupaten Pangandaran pada awal tahun 2024. Menurut Agus, seorang pegawai TPI Minasari Pangandaran, hasil tangkapan para nelayan mengalami penurunan signifikan dalam satu bulan terakhir. Agus menjelaskan bahwa penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang bersahabat bagi para nelayan.
Pada lelang di TPI Minasari, hasil tangkapan untuk jenis udang hanya mencapai di bawah satu kwintal per hari. Meskipun harga-harga jenis udang relatif standar, namun Agus mengakui bahwa penurunan hasil tangkapan saat ini lebih disebabkan oleh faktor cuaca. Dia menyoroti bahwa jenis udang seperti jerebung tipe B dihargai 120 ribu per kilo, jerebung tipe S seharga 80 ribu per kilo, udang dogol 70 ribu per kilo, udang Tiger jenis S 190 ribu per kilo, dan jenis K 140 ribu per kilo. Namun, volume hasil tangkapan per lelang masih di bawah satu kwintal.
Pendapat serupa diungkapkan oleh Mas Rastin, seorang nelayan asal Cilacap yang menjual hasil tangkapannya di TPI Minasari Pangandaran. Menurut Rastin, kondisi cuaca yang kurang bersahabat membuat para nelayan enggan melaut, dan yang melaut juga tidak seperti biasanya. Dia menekankan bahwa kondisi cuaca saat ini sangat mempengaruhi hasil tangkapan nelayan. Rastin menjelaskan bahwa pada bulan Januari dan Februari, nelayan jarang melaut karena selain tidak sedang musim, kondisi cuaca juga kurang mendukung. Namun, dia mencatat bahwa biasanya bulan Agustus dan September memiliki cuaca yang mendukung dan hasil tangkapan melimpah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor cuaca yang kurang bersahabat, terutama selama bulan Januari dan Februari, telah menjadi penyebab utama penurunan hasil tangkapan para nelayan di Kabupaten Pangandaran pada awal tahun 2024.