JABARTRUST.COM, Subang – Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Akibatnya, berdampak gangguan pertumbuhan pada anak. Salah satu contohnya, tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Pencegahan stunting sendiri merupakan salah satu fokus program pemerintah Indonesia. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal hingga mampu berinovasi serta berkompetisi di tingkat global.
Namun sayangnya, program percepatan penurunan prevalensi stunting ini disalahgunakan sejumlah oknum pejabat di daerah.
Di Kabupaten Subang, pengadaan susu untuk program penurunan Stunting senilai Rp 3,3 milar diduga ada penyalahgunaan wewenang oleh PPK yang juga menjabat Kepala Bidang Kesmas Dinkes Kabupaten Subang.
“Hasil temuan kami, saat distribusi susu itu PPK nya tidak ada, bahkan seharusnya pesanan susu merek Prenagen Mommy ukuran 360 gram, tapi yang datang ukuran 400 gram, lah itu kok bisa, padahal itu kan pembayarannya sudah dari awal,” ungkap aktivis pemberantasan korupsi Kabupaten Subang Pram.
Ditambahkan Pram, dengan adanya salah pengadaan berat susu itu, pihaknya menduga ada kongkalingkong antara penyedia dengan oknum pejabat di Dinkes. Meski demikian, Pram meyakinkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Maxi, dipastikan tidak terlibat.
Diketahui, kata Pram, pengadaan susu untuk mengatasi Stunting di Bidang Kesmas Dinkes Subang itu sebesar Rp 3,3 miliar dibagi 5 peket pengadaan. 3 paket pengadaan susu diantaranya dimenangkan oleh CV N-E-S. Pengadaan susu untuk atasi stunting itu dengan merek Prenagen Mommy untuk ibu hamil dan SGM untuk Balita.
Sementara itu, Kabid Kesmas, beberapa kali dihubungi belum memberikan jawaban terkait pengadaan susu program atasi Stunting yang menjadi program pemerintah pusat tersebut.(Harry)
Beranda Jawa Barat Pejabat Dinkes Subang Diduga Mainkan Anggaran Pengadaan Susu Program Pencegahan Stunting Senilai...