Jabartrust.com, Kab.Tasikmalaya – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memberikan bantuan sebesar Rp. 3.653.000.000 kepada 19.775 guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) se Kabupaten Tasikmalaya melalui Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT).
Bantuan untuk meningkatkan kinerja para guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto secara simbolis kepada ketua DPC FKDT Kabupaten Tasikmalaya H. Suryana, saat kegiatan Ramadan Fair di halaman masjid agung Baiturrahman Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (27/3/2024).
“Dengan diberikannya tunjangan insentif bagi para guru madrasah ini, semoga berguna dan bermanfaat bagi yang menerima. Kami ingin kinerja guru MDT meningkat lagi dalam menyebarkan ilmu yang bermanfaat,” ungkap Bupati Ade Sugianto.
Sementara itu, ketua DPC FKDT Kabupaten Tasikmalaya H. Suryana mengatakan, bantuan dari Bupati Tasikmalaya senilai Rp 3.653.000.000 itu akan diperuntukan bagi intensif para guru yang berjumlah 19.775 guru diniyah, serta untuk modal usaha 147 guru diniyah. Melalui bantuan itu, lanjut Suryana, pihaknya ingin memberikan kontribusi besar kepada pemerintah dan masyarakat dengan menggabungkan hasil evaluasi dan pembelajaran antara madrasah diniyah dengan sekolah formal.
“Dimana sekolah formal nantinya mengakses, mengkolaborasi hasil pembelajaran itu, sehingga nanti Dinas pendidikan akan terus mengawasi, mendorong dan memberikan langkah-langkah strategi. Dengan demikian, nantinya guru-guru diniyah semakin tinggi kualitasnya dan bisa membantu guru-guru formal,” terang Suryana.
Suryana Berharap, ke depanya guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah formal, diantaranya SD, SMP, SMA. Pemerintah daerah juga diharapkan terus memberikan support kepada guru diniyah, karena bagaimanapun mereka sudah berjasa bagi masyarakat bangsa Indonesia.
“Sekarang bertahap melalui insentif, kemampuan modal usaha dan kemudian nanti insya Allah akan dikembangkan dengan adanya pelatihan, penyesuaian-penyesuaian tentang kurikulum dan lain sebagainya. Intinya adalah bukan hanya kesejahteraan, melainkan juga meningkatkan kualitas sehingga masyarakat memperoleh pelayanan yang optimal.” pungkasnya.*(yudie)
