Pleno Rekapitulasi Pilkada Kab.Tasik Usai, Paslon Ade-Iip Raih Suara Terbanyak

Jabartrust.com, Kab.Tasikmalaya – KPU Kabupaten Tasikmalaya menyelesaikan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa barat, Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya 2024, di Gedung Dakwah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Jumat dini hari (06/12/24).

Dalam rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya 2024, KPU Kabupaten Tasikmalaya menetapkan pasangan calon nomor urut tiga Ade Sugianto-Iip Miftahul Faoz memperoleh suara terbanyak dengan 487.854 suara, disusul pasangan calon nomor urut dua Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Alayubi dengan raihan suara 257.843 suara. Sedangkan paslon nomor urut satu Iwan Saputra-Dede Muksit Aly diposisi ketiga dengan raihan suara 192.183 suara.

“”Alhamdulillah dini hari tadi sekitar pukul 02.00 pleno terbuka penghitungan dan penetapan uara pilkada serentak 2024 tingkat Kabupaten Tasikmalaya selesai dilaksanakan. Calon bupati nomor urut 03 meraih suara terbanyak mengungguli dua paslon lain. Kami langsung tetapkan malam,” kata Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imran Tamami, Jumat (06/12/24).

Baca Juga :  Seniman dan Budayawan Se-Indonesia Gelar 'Ruwatan Jagat Nusantara' di Padepokan Parukuyan

Sedangkan untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024, lanjut Ami, KPU Kabupaten Tasikmalaya menetapkan pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memperoleh suara terbanyak dengan 529.516 suara, disusul paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 177.468 suara, paslon Acep Adang-Gitalis Dwinatarina 167.507 suara, dan paslon Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja memperoleh 61.340 suara.

Ami menyebut, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024 alami penurunan dibanding Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2024. Tingkat partisipasi pemilih Pilkada berada di angka 68 persen, sedangkan tingkat partisipasi pemilih di Pileg dan Pilpres mencapai 77 persen lebih.

“Memang ada penurunan tingkat partisipasi pemilih, tapi secara keseluruhan kita masih berada di tengah-tengah. Dibawah kita ada 12 kota Kabupaten di Jabar yang partisipasinya rendah,” papar Ami.

Baca Juga :  Strategi Pencegahan Stunting Sasar Calon Pengantin: Peran Penting dalam Menurunkan Risiko Stunting

Berbagai penyebab menurunnya angka partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 menurut Ami karena persoalan administrasi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Banyak warga yang masih tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Tasikmalaya tetapi domisili di luar kota bahkan luar pulau.

“Penyebabnya banyak masyarakat yang secara administrasi masih masuk DPT Kabupaten Tasik tapi tinggal dan menetap atau domisili diluar kota bahkan luar pulau jawa,” ujar Ami.

Berdasarkan Data KPU Kabupaten Tasikmalaya, papar Ami, jumlah warga yang tidak menyalurkan hak pilihnya dalam Pilkada 2024 mencapai 453.265 orang. Sementara jumlah pemilih yang hadir ke TPS berjumlah 965.673 orang. Sedangkan untuk jumlah suara sah mencapai 937.880 suara, dan jumlah suara tidak sah 27.793 suara.

Baca Juga :  HARGANAS Ke-31: Menyuarakan Aksi Nyata Melawan Stunting

Ami menambahkan, dalam pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya 2024, dua saksi dari pasangan calon nomor urut satu dan paslon dua menolak menandatangani hasil pleno. Meski demikian, KPU tetap mengesahkan hasil ini dengan menambahkan keterangan sebagai kejadian khusus.

“Dua saksi paslon tidak tanda tangan, hanya saksi paslon tiga saja. Dan itu sudah sesuai PKPU serta tidak mengganggu hasil yang sudah ditetapkan. Namun kami catat sebagai kejadian khusus yang akan dituangkan dalam dokumen D hasil,” pungkas Am.***(ydz)