JABARTRUST.COM, Subang – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi potensi terjadi longsor susulan sangat tinggi di lokasi bekas longsor yang terjadi di Wisata Mata Air Cipondok, Desa Kasomalang, Kabupaten Subang, Minggu(7/1/2024) petang tersebut.
Kepala Koordinator PVMBG Gerakan Tanah Wilayah Barat, Sumaryono mengatakan, berdasarkan kajian dan mitigasi yang dilakukannya di lokasi, longsor masih mungkin terjadi lagi.
“Di bagian atas lereng masih ada retakan tanah, sehingga masih ada potensi longsor lagi,” kata Sumaryono saat melakukan kajian mitigasi bencana di lokasi longsor Cipondok.
Sumaryono mengatakan, lereng di lokasi tersebut juga terjal dan secara morfologi menunjukkan longsoran lama.
Bahkan, menurut catatan PVMBG daerah itu sudah tiga kali mengalami bencana serupa.
“Secara morfologi, daerah Cipondok ini memang rawan longsor,” ucapnya
Terkait longsor yang terjadi 3 hari lalu, terdapat beberapa dugaan sementara terkait penyebab longsor yang menelan dua korban jiwa tersebut
Pertama, kata dia, longsor terjadi diduga akibat debris flow atau banjir bandang Sungai Cipunagara.
Penyebab longsor yang di Subang bukan karena aktivitas perusahaan air mineral,” ungkapnya
Selain itu, curah hujan pada hari itu intensitasnya sangat tinggi sekali
“Curah hujan juga pada hari tersebut sangat tinggi sekali. Info dari BMKG dalam 2 hari mencapai 200 mm, artinya hujan yang biasanya 200 mm itu dalam 15 – 20 hari diturunkan dalam 2 hari,” katanya.
Seperti diketahui, hujan deras sejak Minggu (7/1/2024) siang menyebabkan longsor di kawasan Obyek Wisata Mata Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang.
Longsor tebing yang tingginya 100 meter tersebut longsor menggerus obyek wisata mata air Cipondok, Minggu(7/1/2024) sekitar pukul 17.30 WIB.
Pada peristiwa tersebut, 2 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya mengalami luka-luka.
Selain menyebabkan 2 orang meninggal, musibah tanah longsor di Cipondok juga membuat 40 KK atau sekitar 138 jiwa sampai hari ini mengungsi di lokasi pengungsian, akibat tempat tinggal warga tersebut berada diatas lereng dan rumahnya terancam tergerus longsoran susulan.*(Harry)