JABARTRUS.COM,KAB.SUBANG – Terkait adanya dugaan unsur Korupsi Kolusi nepotisme (KKN) tender proyek peningkatan jalan Segalaherang-Curug Agung, yang nilainya mencapai lebih dari Rp 446 juta dan peningkatan jalan Nyomot-Cikadu yang nilai anggarannya mencapai lebih Rp 859 juta. Kedua tender proyek itu dimenangkan oleh perusahaan CV PMS.
Menurut Praktisi Hukum, Endang Supriadi, SH, MH, terkait adanya dugaan Korupsi Kolusi nepotisme (KKN) di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Subang tersebut, saat ini kasusnya sedang dalam penyelidikan tim Unit Tipidkor Satreskrim Polres Subang.
“Sudah beberapa orang dari pihak perusahaan tersebut yang di panggil oleh pihak Tipikor satreskrim polres Subang, hanya ada satu orang yang berinisial IW yang belum datang atas undangan Tipikor dengan alasan sibuk,”ungkap Endang.
Praktisi Hukum asal Subang itu, meminta kepada Unit Tipidkor Satreskrim Polres Subang, serius menangani dugaan tindak pidana korupsi itu agar ada kepastian hukumnya.
Karna dalam setahun kemarin di kabupaten Subang bnyak pejabat tinggi yang terkena kasus tidak pidana korupsi dan sudah bnyak yang di tangkap juga oleh penegak hukum.
” Artinya terkait masalah adanya dugaan pemenang tender kepada perusahaan yang direktur masuk ke Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan Negeri Garut, dan sekarang jadi tersangka, kemudian menjadi pemenang 2 paket pekerjaan, kan aneh. Itu perlu dipertanyakan. Dan inilah tugas kepolisian untuk menelusuri, apakah ini ada unsur kesengajaan,” ujar Endang.
Ditambahkan Endang, seharusnya pihak UPL melakukan survei maupun memeriksa berkas berkas perusahaan itu terlebih dahulu, sehingga tidak dicurigai banyak kalangan.
Endang juga meminta kepada publik Subang terus memantau kinerja ULP di PUPR Kabupaten Subang, apalagi usai lebaran pada tahun 2022 ini pelaksanaan proyek pelelangan akan dimulai.***(Harry)
