PKL Kota Bandung Menuntut Kepastian dan Kenyamanan Usaha dari Pemerintah Kota

JABARTRUST.COM, BANDUNG – Para pedagang kaki lima (PKL) Kota Bandung mendesak pemerintah kota untuk memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan mereka. Sejumlah perwakilan PKL menyampaikan keluhan dan harapan terkait kondisi usaha yang mereka jalani selama ini, terutama terkait dengan ketertiban, kenyamanan, dan kesinambungan usaha di tengah kebijakan pemerintah yang kerap dirasa menghambat.

Berry Sobari, perwakilan PKL kawasan Dalemkaum, menegaskan pentingnya jaminan keamanan dan kenyamanan dalam berusaha bagi PKL di Kota Bandung. “PKL itu sebenarnya hanya ingin tertib, nyaman, dan usaha lancar tanpa gangguan, terutama dari Satpol PP. Kami berharap walikota Bandung memperhatikan janji-janji yang diberikan kepada kami. Akan lebih baik lagi jika ada ikon-ikon khusus di tempat kami berdagang, seperti di Dalemkaum atau Gasibu, agar menarik minat pengunjung ekonomi menengah dan meningkatkan pendapatan para PKL kecil,” ujar Berry, saat ditemui, Bandung, Senin, (04/11/2024).

Baca Juga :  Membangun Generasi Muda yang Disiplin, Bertanggung Jawab, dan Cinta Tanah Air

Di sisi lain, Ali, penasihat PKL Gasibu, menyoroti ketidakadilan dalam penerapan kebijakan pemerintah yang seringkali menyamakan Gasibu dengan PKL harian lainnya. “Gasibu itu hanya berlangsung mingguan dan setengah hari saja. Kami menghidupkan suasana ekonomi kerakyatan, bukan beroperasi 24 jam atau setiap hari. Tapi kebijakan pemerintah sering tidak membedakan ini. Kami harap kebijakan dibuat dengan memperhatikan karakteristik masing-masing lokasi,” tegas Ali.

Tatang, perwakilan PKL Bandung Indah Plaza (BIP), mengungkapkan kekecewaannya terhadap relokasi PKL yang dilakukan ke basement BIP. “PKL BIP ini awalnya di Jalan Merdeka, namun direlokasi ke basement. Dulu peresmian tempat baru kami bahkan dihadiri mantan Walikota Ridwan Kamil dengan 12 poin janji. Tapi hingga kini janji-janji tersebut tak terealisasi. Relokasi malah merugikan kami karena akses ke lokasi semakin tertutup, seperti pintu-pintu yang ditutup sehingga pengunjung BIP pun tak bisa melewati kami. Ini seolah-olah seperti pengusiran perlahan,” papar Tatang.

Baca Juga :  Krisis Air di Lengkong Kecil, Paledang, dan Pagarsih, Beban Warga dan Pedagang yang Tak Terselesaikan

Para PKL berharap pemerintah Kota Bandung, khususnya Walikota, dapat mempertimbangkan keluhan-keluhan mereka dan menghadirkan solusi yang adil. Para pedagang kecil ini hanya ingin berusaha dengan tenang dan berkontribusi pada ekonomi kerakyatan yang menjadi ciri khas Kota Bandung.