Jabartrust, Bandung – Sebuah operasi penggerebekan besar-besaran dilakukan oleh polisi Turki, mengungkap jaringan mata-mata yang diduga terlibat dalam spionase untuk Mossad, badan intelijen Israel. Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengumumkan operasi ini pada hari Selasa, menggemparkan masyarakat dengan penangkapan sebanyak 33 orang agen di berbagai wilayah negara ini.
Para tersangka dalam kasus ini diduga memiliki peran dalam spionase, melakukan pemantauan, serta pengintaian terhadap warga Palestina yang tinggal di Turki. Dalam laporan yang dikutip dari Anadolu Agency pada Rabu (3/1/2024), penangkapan dilakukan di Istanbul dan tujuh provinsi lainnya secara bersamaan dalam operasi yang tertata rapi.
Keterlibatan agen-agen ini menunjukkan bahwa aktivitas spionase yang dilakukan oleh badan intelijen luar negeri bukanlah hal yang asing di wilayah ini. Mossad diyakini telah merekrut dan mengarahkan para tersangka untuk melakukan kegiatan-kegiatan ilegal yang melibatkan pemantauan terhadap warga Palestina yang tinggal di Turki, menimbulkan keprihatinan serius di tingkat nasional.
Langkah tegas yang diambil oleh pihak kepolisian Turki menandai upaya keras dalam memerangi spionase dan menjaga keamanan serta privasi warga negara. Ini juga menegaskan komitmen kuat pemerintah Turki untuk melindungi integritas wilayah dan memastikan bahwa kegiatan mata-mata yang merugikan tidak dibiarkan berlanjut.
Namun, kasus ini juga menjadi peringatan bagi pemerintah untuk lebih memperketat kontrol terhadap keamanan nasional, meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dapat mengancam kedaulatan negara, serta menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam menangani isu spionase yang semakin kompleks di era globalisasi ini.