JABARTRUST.COM, Subang – Sedikitnya 200 hektare area persawahan milik warga Desa Langensari, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, terendam banjir.
Banjir yang merendam ratusan hektare area persawahan di Desa Langensari itu hampir terjadi setiap tahun. Bahkan, akibat kerap terendam banjir, petani hanya bisa melakukan panen satu kali setiap tahunnya, itu pun dilakukan dengan penyedotan.
“Banjir yang merendam sawah-sawah kami ini, selain akibat tingginya curah hujan, juga disebabkan buruknya 5 saluran pembuangan air di Desa kami akibat pendangkalan,” ujar salah seorang petani, Hasyim, Minggu (18/2/2024).
Ditambahkan Hasyim, bukan kali ini saja, setiap tahun tidak ada perubahan, pasti sawah mereka terendam banjir apalagi saat musim hujan.
“Saya sebagai petani, mohon dari Pemerintah untuk mengatasi pendangkalan di 5 saluran yang ada di daerah kami ini, kenapa kok tidak ada perubahan sama sekali, dangkal dan terus dangkal,” tambah Hasyim.
Sementara itu, terkait banjir yang kerap melanda Desa Langensari tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Nenden Setiawati, menyatakan, Dinas Pertanian hanya mengurus budidaya padi. Permasalahan sawah juga bukan berarti hanya diselesaikan oleh Dinas Pertanian.
“Untuk di Langensari, kita belum survey. Masalah banjir, bukan hanya Dinas Pertanian saja, kalo Dinas Pertanian hanya mengurusi budidaya padi. Urusan sawah bukan berarti hanya ditekel sama Dinas. Saluran air, irigasi, normalisasi, bendungan, teknis, itu kewenangannya bukan Dinas Pertanian atau Kementerian Pertanian,” ungkap Nenden, Minggu (18/2/2024)*(Harry)