4 Tahun Minta Bantu Ke Disdik Subang, Murid SDN Banjarsari Masih Belajar Di Lantai

JABARTRUST.COM, KAB. SUBANG – Kondisi mengkhawatirkan terjadi terhadap murid-murid SDN Banjarsari di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Subang, Jawa Barat. Mereka harus melakukan belajar mengajar tanpa menggunakan kursi dan meja.

Dari pantauan di SDN Banjarsari ini, terdapat tiga kelas yang muridnya belajar tanpa menggunakan kursi dan meja. Terpaksa, murid-murid belajar di lantai ruangan kelas. Ketiga kelas tersebut yaitu kelas 4, kelas 5 dan kelas 6.

Tidak sedikit murid-murid yang mengeluhkan tidak nyamannya bersekolah dengan kondisi belajar tanpa menggunakan meja dan kursi.

Salah satu murid kelas 5 SDN Banjarsari, Syahila Putri Raihah mengungkapkan, ia merasakan belajar di lantai sudah terjadi sejak satu tahun lalu saat dirinya duduk di kelas empat.

Baca Juga :  Dapat Asumsi Tidak Baik Soal Kematian Brigadir J, Ahli Forensik UI: Jangan Suudzon Dulu

“Sekarang kelas lima udah satu tahun belajar di lantai. Sering pegal, pengen ada kursi sama meja,” ujar Syahila.

Hal senada pun diungkapkan oleh Silva Riana murid kelas 6 SDN Banjarsari. Menurutnya belajar di lantai sangat tidak nyaman karena kurang berkonsentrasi untuk belajar.

“Gimana yah, gak nyaman belajarnya, sering nunduk juga kan soalnya. Pengen cepat-cepat ada kursi sama meja,” kata dia.

Sementara itu, menurut keterangan dari salah satu guru SDN Banjarsari, Idris, sekolah sudah meminta bantuan pembuatan meja dan kursi belajar untuk tiga ruang kelas kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Subang sejak 2018 lalu. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan atas pengajuan bantuan tersebut.

Baca Juga :  Jalan Curam, Sebuah Mobil Tabrak Bangunan Diduga Rem Blong

“Sebetulnya sudah lama dari tahun 2018 lalu sebelum ada COVID-19 mengajukan (permohonan bantuan) gak tau kenapa belum ada respons soalnya kalau saya cuman fokus mengajar saja,” ungkap Idris.

Terkait kondisi SDN Banjarsari yang memprihatinkan, Kabag Perencana Ahli Disdik Subang Dudi Awaludin mengatakan, kondisi tersebut terjadi akibat sekolah tidak jujur dalam pengisian data pokok pendidikan (Dapodik). Dalam dapodik, pihak SDN Banjarsari menyebut sekolah itu lengkap memiliki mebeler, sehingga bantuan tidak dapat turun.
Namun kini, kata Dudi Awaludin, dapodik SDN Banjarsari sudah diperbaiki. Disdik Subang tengah berusaha mencari solusi agar murid dapat belajar menggunakan kursi dan meja.

“Selain sedang berupaya untuk mendapatkan bantuan pada tahun ini saat perubahan anggaran, Disdik Subang juga berupaya bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memanfaatkan CSR,” kata Dudi Awaludin.***( Harry )

Baca Juga :  Optimalisasi Data Kependudukan Melalui Inisiatif Rumah DataKu di Ciamis