JABARTRUST.COM, TASIKMALAYA — Merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Tasikmalaya membuat khawatir sejumlah peternak sapi termasuk komunitas peternak susu perah. Untuk menghindari penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku tersebut, para peternak kini menghentikan mutasi sapi dari luar daerah dengan melaklukan lockdown.
Salah satu komunitas peternak yang melakukan lockdown adalah Komunitas Peternak Sapi Perah Pager Ageung Kabupaten Tasikmalaya, yang di kelola oleh Koperasi Mitrayasa yang sejak adanya kasus pmk sudah tidak lagi mendatangkan sapi perah dari luar daerah.
Pengelola Koperasi Farid mengaku, lockdown dilakukan untuk menghindari penularan terhadap sapi yang dikelola koperasi yang jumlahnya kini mencapai 120 ekor. Jika sudah tertular berdampak sekali terhadap produksi susu sehingga berkurang bahkan bisa berhenti, selain itu juga populasi sapi perah akan berkurang apa lagi jika ada angka kematian.
Sejak awal merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku, para peternak terus diberikan edukasi untuk penanganan penyakit tersebut sehingga sapi sapi mereka tetap sehat. Selain itu juga para peternak di Komunitas Peternak Sapi Perah Pager Ageung Kabupaten Tasikmalaya, selalu rutin mendapatkan pembinaan dari dinas terkait. (Tonai)