JABARTRUST.COM, KAB. BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi membentuk tim pengawas kesehatan hewan, dengan menggandeng Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Barat 5.
“Tim pengawas ini bertugas memastikan kesehatan hewan, termasuk dari ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat mewabah di sejumlah daerah di Jawa Barat.
Kabid Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dwiyan Wahyudiharto
mengatakan, tim beranggotakan 30 personel dari perangkat daerah Kabupaten Bekasi dan petugas PDHI Jawa Barat.
“Tim ini akan melakukan pengawasan di tingkat pedagang, termasuk pemeriksaan antemortem,” ujarnya pekan ini.
Dwiyan mengungkapkan dalam proses pemeriksaan tim akan mengetahui hewan yang sakit dan hewan sehat.
“Kalau ada yang sakit, kita sarankan untuk diobati, tidak boleh dijual,” ujarnya.
Meski demikian kata Dwiyan, dengan kejadian PMK masyarakat juga harus tahu ciri hewan sehat.
Adapun ciri-ciri dari hewan sehat itu antara lain tidak ada luka pada mulut, hidung, dan kaki, gerakan hewan lincah, nafsu makan bagus, serta tidak cacat.
Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.
Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.
“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.
Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.
“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.
Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.
“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya.