Dampak Peralihan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati

Jabartrust.com, Majalengka, – Peralihan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) ke Kertajati yang diresmikan pada 29 Oktober 2023, dengan kehadiran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, membawa banyak harapan dan pertanyaan di kalangan masyarakat. Sebagai warga Majalengka, kita melihat bahwa BIJB Kertajati memiliki sarana dan fasilitas yang dapat mendukung penerbangan domestik maupun internasional secara lebih baik daripada sebelumnya.

Dalam konteks dampak bagi warga sekitar, terdapat beberapa aspek positif yang perlu kita perhatikan:

  1. Pengembangan Pariwisata: Bandara ini memiliki potensi untuk meningkatkan industri pariwisata di wilayah Kertajati, yang pada gilirannya dapat memberikan peluang ekonomi baru untuk warga sekitar. Dengan adanya akses udara yang lebih baik, sektor perhotelan, restoran, dan transportasi lokal dapat berkembang.
  2. Penyediaan Lapangan Pekerjaan: Proyek pembangunan dan operasional bandara menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga memberikan peluang bagi para pencari kerja di daerah tersebut.
Baca Juga :  Bekerjasama Dengan Polres Ciko, KPAID Lakukan Sosialisasi Bullying Di SMKS Nasional

Namun, seiring dengan dampak positif, kita perlu mempertimbangkan potensi dampak negatif yang mungkin muncul. Salah satunya adalah kekhawatiran bahwa keberadaan BIJB dapat mengancam eksistensi Kota Majalengka. Beberapa kota lain telah kehilangan identitas mereka ketika bandara dibangun, dengan orang lebih mengenal bandara tersebut daripada kota tempat bandara itu berdiri.

Sebagai penduduk Majalengka, penting bagi kita dan pemerintah setempat untuk tetap waspada dan mempertahankan jati diri Kota Majalengka. Ini mencakup mempromosikan budaya dan keunikan kota kita serta memastikan bahwa kehadiran BIJB berkontribusi positif bagi masyarakat dan wilayah ini tanpa mengorbankan nilai-nilai lokal.

Dalam perjalanan menuju masa depan, perlu ada keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian identitas kota. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang bijak, kita dapat mencapai tujuan pembangunan sambil tetap mempertahankan nilai-nilai yang kami cintai.

Baca Juga :  Perayaan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-78 di Kecamatan Padaherang

 

ditulis oleh:

Elsa Adethia N Kelas 3B

NPM: 22.18.1.0039

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Majalengka