JABARTRUST.COM, BANDUNG,-Berikut beberapa kebenaran dibalik kebakaran TPA Sarimukti.
1. Sulit dipadamkan
Berdasarkan informasi dari pihak pengelola, kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti telah terjadi beberapa kali sebelumnya, namun dapat segera diatasi. Namun, kebakaran kali ini menjadi yang terbesar dan paling sulit untuk dipadamkan.
Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran Pos Wilayah Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Yadi Supriadi, menjelaskan bahwa saat proses pemadaman sedang berlangsung, beberapa titik api muncul di berbagai tempat.
“Kami sedang memadamkan api di area bawah, ternyata di bagian atas ada titik api yang menyala lagi. Akhirnya pemadaman membutuhkan proses yang cukup lama,” ujar Yadi saat ditemui di TPA Sarimukti.
Api yang merambat melalap tumpukan sampah terus membesar dan menjalar karena material sampah dalam kondisi sangat kering. Teriknya matahari dan angin yang bertiup kuat juga memperparah situasi.
Selain itu, kendala lain yang dihadapi dalam pemadaman kebakaran adalah kurangnya armada untuk menyemprotkan air ke titik-titik api. Oleh karena itu, pihaknya telah meminta bantuan dari seluruh Damkar Bandung Raya dan Cianjur untuk mengatasi situasi ini.
2. Api yang membakar sampah setinggi 50 meter
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Prima Mayaningtias, menjelaskan bahwa api yang masih berkobar di TPA Sarimukti saat ini berada di bagian bawah gunungan sampah. Dia menjelaskan bahwa gunungan sampah tersebut telah mencapai ketinggian sekitar 50 meter.
“Memang panasnya minta ampun, sepertinya di atasnya sudah padam tapi di bawah masih ada, karena kan sampahnya tinggi 50 meterkan,” ujar Prima.
Lebih lanjut, Prima menyebut bahwa kebakaran terjadi di zona 4 Sarimukti. DLH sedang berupaya keras untuk mencegah api menyebar ke zona 3 dan memperbesar masalah ini. Upaya pemadaman terus dilakukan untuk mengendalikan situasi yang semakin rumit ini.
3. Penyebab Kebakaran
Pihak kepolisian telah turun tangan untuk menangani kebakaran yang terjadi. Penyebab munculnya api diduga berasal dari puntung rokok yang dibuang oleh seseorang yang beraktivitas di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Kalau sumber apinya diduga dari puntung rokok yang dibuang saat masih menyala. Ditambah adanya gas metan dari tumpukan sampah,” kata Kapolsek Cipatat, AKP Kusmawan saat dihubungi, Selasa (22/8/2023).
Meskipun api sempat padam, namun kemudian kembali muncul dan semakin membesar. Kusmawan menjelaskan bahwa banyak faktor yang berkontribusi terhadap peristiwa ini, mulai dari akumulasi gas metan hingga masa kemarau yang panjang.
“Dengan adanya gas metan, api dapat merambat lebih luas, ditambah lagi dengan kondisi cuaca sedang dalam masa kemarau. Oleh karena itu, upaya pemadam kebakaran kemarin, selain dengan penyemprotan air, juga melibatkan pembuatan semacam parit untuk mengendalikan perambatan api,” ungkap Kusmawan.
Kusmawan juga mengonfirmasi bahwa aktivitas di zona 4, yang merupakan lokasi kebakaran, telah dihentikan sementara. Tidak ada pembuangan sampah dan tidak ada pemulung yang diperbolehkan mendekati area tersebut demi keamanan.
4. Lokasi Kebakaran
Menurut pengelola, kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti pertama kali terjadi pada Sabtu (19/8/2023). Meskipun sempat berhasil dipadamkan, titik api kemudian muncul kembali dan terus berkobar hingga saat ini.
Siti Aminah Anshoriah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Barat, mengkonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan kebakaran pada Senin siang. Tim pemadam kebakaran dari pos wilayah terdekat segera merapat ke lokasi kejadian.
Area yang terbakar memiliki luas yang cukup signifikan. Berdasarkan perkiraan, luas area yang terbakar di TPA Sarimukti mencapai lebih dari satu hektar dan terletak di zona 4.
“Luas area yang terbakar cukup besar, mengingat isinya adalah sampah yang mudah terbakar. Api masih terus membesar dan penanganan masih terus berlangsung hingga saat ini,” ungkap Siti.
Dalam kejadian ini, satu unit alat berat di TPA Sarimukti juga ikut terbakar. Insiden tersebut terjadi pada pagi hari.
“Salah satu alat berat juga terbakar, kemungkinan karena api terlalu besar dan menyambar ke mesinnya yang masih mengandung solar. Kejadian itu terjadi pada pagi hari sekitar jam 9,” kata Riswanto, Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, saat dihubungi.
5. Imbas dari Kebakaran
Pengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti telah mengeluarkan permintaan kepada empat daerah di sekitar Bandung Raya untuk tidak melakukan pembuangan sampah hingga waktu yang belum ditentukan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Arief Perdana, mengumumkan bahwa pemberhentian sementara penerimaan sampah ke TPA Sarimukti akan mulai berlaku sejak hari ini.
“Jadi untuk sementara waktu, pembuangan sampah tidak akan diterima. Bagaimana cara penumpukan sampah nantinya, apakah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) atau cara lain, akan menjadi keputusan masing-masing daerah. Pemberhentian ini efektif mulai hari ini,” kata Arief.
Akibat penutupan TPA Sarimukti yang disebabkan oleh kebakaran, truk-truk pengangkut sampah yang telah berada di jalan menuju TPA terpaksa harus diparkir. Mereka tidak dapat membuang muatan sampahnya seperti biasa.
“Jadi truk-truk yang saat ini berada di sini, terpaksa harus diparkir di jalan karena mereka tidak bisa memasuki TPA untuk membuang muatannya,” tambah Arief.
Penutupan sementara TPA Sarimukti juga dilakukan dengan pertimbangan keselamatan para pekerja di TPA serta sopir truk pengangkut sampah.**(Alvin Halawa)