Fenomena Alam Migrasi Burung Raptor Siberia di Karawang

Jabartrust.com, Karawang ,-Pegunungan Sanggabuana di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, saat ini menjadi saksi dari fenomena alam yang luar biasa. Ribuan burung raptor asal Siberia memilih berhenti sejenak di kawasan ini selama musim migrasi mereka.

Kedatangan ribuan burung pemangsa ini terjadi pada akhir Oktober 2023. Migrasi ini adalah upaya burung-burung Siberia untuk menghindari musim dingin yang keras di wilayah asal mereka dan mencari tempat yang lebih hangat, seperti di Karawang.

Ria Saryanthi, Communication Partnership Adviser dari Burung Indonesia, mengungkapkan bahwa migrasi burung raptor dari Rusia ini melewati koridor daratan sebelah timur yang mencakup perjalanan melalui Tiongkok, Semenanjung Malaya, hingga mencapai Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Baca Juga :  Saingi Ridwan Kamil, Ono Surono Raih Elektabilitas 17,3% di Jawa Barat

“Kami menyaksikan kedatangan ribuan burung raptor ini pada Sabtu, 29 Oktober lalu, ketika kami melakukan pengamatan di kawasan wisata Puncak Sempur, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang,” kata Ria.

Pengamatan ini memungkinkan ribuan burung raptor terbang di langit Tegalwaru, dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Para pengamat menggunakan alat binocular dan monocular untuk memantau peristiwa migrasi ini. Yang menarik, masyarakat setempat turut serta dalam pengamatan ini dan mengabadikan momen tersebut dengan kamera DSLR mereka di beberapa kafe di wilayah Puncak Sempur.

Ria menjelaskan bahwa Burung Indonesia, bersama dengan Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), saat ini sedang aktif dalam upaya pelestarian spesies ini. Pegunungan Sanggabuana dikenal sebagai salah satu lokasi yang penting dalam jalur migrasi tiga jenis burung raptor, termasuk elang-alap Cina, elang-alap Nipon, dan sikep-madu Asia.

Baca Juga :  Pihak Sultan Aloeda II Pinta Keraton Kasepuhan Dikelola Bersama, dan Tidak Ada Sistem Tiket

Komarudin, Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan SCF, mengharapkan bahwa fenomena ini akan mendorong pemerintah untuk lebih terlibat dalam kegiatan konservasi di Pegunungan Sanggabuana. Langkah ini menjadi semakin penting karena kawasan ini saat ini sedang dalam proses perubahan fungsi menjadi Taman Nasional. Selama empat hari pengamatan dari 29 Oktober hingga 1 November, berhasil tercatat empat jenis burung migran dan 14 jenis burung yang menetap di Pegunungan Sanggabuana. Selama satu hari, lebih dari 700 burung pemangsa melakukan migrasi dan melewati kawasan lereng Pegunungan Sanggabuana.

Fenomena migrasi raptor asal Siberia ini tidak hanya mempesona, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan upaya pelestarian alam yang lebih baik di Karawang.**Red.

Baca Juga :  Harga Puluhan Juta, Pohon Bungur Di Subang Tumbang Diduga Disengaja