Dokmo kasih tips terhindar dari gagal ginjal akut anak

JABARTRUST.COM, BANDUNG – Sedikitnya 10 kasus penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak, mencuat pada bulan Oktober 2022 ini.

Menyikapi hal tersebut, Direktur Utama Rumah Sakit Unggul Karsa Medika Bandung dr. Theresia Monica Raharjo mengatakan, masyarakat terutama orang tua tidak perlu cemas. Mengingat penyakit tersebut dapat disembuhkan.

Meski belum ditemukan adanya suspek gagal ginjal misterius, namun menurut Monica dari catatan sejarah ada kasus serupa terjadi di negara-negara lain salah satunya Afrika, yang disebabkan kandungan zat DTG.

“Bisa menyebabkan kelainan ginjal atau gagal ginjal pada anak-anak. Untuk itu peran penting orang tua dalam mengawasi anaknya, memberikan obat yang diperlukan. Terdaftar di BPOM tidak?, sesuai untuk anak-anak atau tidak,”ucap dokter Mo, sapaan akrabnya, Rabu, (19/10/2022).

Baca Juga :  Ridwan Kamil Dorong Bank Bjb Respons Tiga Disrupsi

Dokter Mo juga menambahkan, selain pengawasan orang tua dalam pemberian obat kepada anak, juga perlu adanya pengawasan konsumsi minuman maupun makanan kemasan. Minuman maupun makanan kemasan berasa dan berwarna, perlu diperhatikan apakah teregister di BPOM.

“Karena setidaknya BPOM itu menentukan apakah makanan atau minuman itu mengandung zat berbahaya atau tidak. Dan konsumsinya disesuaikan saja, misalnya yang harusnya satu gelas jangan jadi banyak. Yang penting jangan berlebihan,”jelas dokter Mo.

Dokter Mo juga memberikan tips sederhana bagi orang tua yang memiliki anak kecil.

1. Bila anak tengah buang air kecil, perhatikan warna air seninya apakah bening, jernih, keruh, pekat. Jika terlihat keruah atau pekat harus waspada.

Baca Juga :  Jabar Tingkatkan Pengawasan Peredaran Hewan Kurban Jelang Idul Adha

2. Berapa sering anak tersebut buang air kecil. Jika seharian tidak buang air kecil, perlu diperhatikan.

3. Perhatikan asupan yang diberikan terutama obat-obatan. Cek terlebih dahulu apakah obat-obatan, makanan atau minuman kemasan tersebut terdaftar di BPOM atau tidak. Kemudian diperhatikan juga dosis pemberian obat.