Jabartrust.com, Bandung – Jawa Barat (Jabar) diguncang gempa sebanyak 19 kali dalam kurun waktu sepekan, dari 20 hingga 26 Oktober 2023. Gempa tersebut tersebar di berbagai wilayah di Jabar, dengan kekuatan antara magnitudo 1,7 hingga 4,3.
Dari 19 gempa tersebut, hanya satu yang dapat dirasakan, yaitu gempa Pangandaran yang berpusat di laut. Gempa tersebut terjadi pada Selasa, 24 Oktober 2023, pukul 05.47 WIB. Pusat gempa berada di jarak 85 km barat daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 26 km.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hartanto mengatakan, gempa Pangandaran tersebut masuk kedalam jenis gempa dangkal akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menghujam di bawah Lempeng Eurasia.
“Subduksi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia ini merupakan salah satu zona subduksi aktif di dunia. Zona subduksi ini memanjang dari Sumatra hingga Jawa dan Nusa Tenggara Timur,” jelas Hartanto.
Hartanto menjelaskan, gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas subduksi ini dapat memicu terjadinya gempa bumi dangkal hingga menengah. Gempa bumi dangkal biasanya terjadi pada kedalaman kurang dari 60 km, sedangkan gempa bumi menengah terjadi pada kedalaman 60-300 km.
Gempa bumi dangkal umumnya lebih terasa getarannya di permukaan tanah dibandingkan gempa bumi menengah. Oleh karena itu, gempa Pangandaran yang berpusat di laut tersebut dapat dirasakan di beberapa wilayah di Jabar.
Hartanto menambahkan, gempa bumi akibat aktivitas subduksi ini juga dapat memicu terjadinya tsunami, jika pusat gempanya berada di dekat pantai dan kekuatannya cukup besar. Namun, gempa Pangandaran yang terjadi pada Selasa lalu tidak berpotensi tsunami.
Dampak Gempa Bumi
Gempa bumi dapat menimbulkan berbagai dampak, baik langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung dari gempa bumi adalah kerusakan bangunan dan infrastruktur, serta korban jiwa dan luka-luka. Dampak tidak langsung dari gempa bumi adalah terganggunya aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
Dalam kasus gempa Pangandaran yang terjadi pada Selasa lalu, dampak yang ditimbulkan relatif kecil. Hanya ada laporan beberapa kerusakan bangunan ringan dan tidak ada korban jiwa.
Namun, Hartanto mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat Jabar merupakan salah satu wilayah yang rawan gempa bumi.
“Masyarakat perlu memahami risiko gempa bumi dan cara mengantisipasinya,” ujar Hartanto.
Cara Mengantisipasi Gempa Bumi
Berikut adalah beberapa cara mengantisipasinya gempa bumi:
- Membangun bangunan yang tahan gempa bumi.
Mengetahui lokasi tempat evakuasi yang aman. - Memiliki rencana evakuasi yang baik.
- Berlatih melakukan evakuasi secara rutin.
- Menyiapkan tas darurat yang berisi kebutuhan dasar, seperti makanan, minuman, obat-obatan, dan pakaian.
Masyarakat juga dapat memantau informasi gempa bumi terkini dari BMKG melalui berbagai kanal, seperti website, media sosial, dan aplikasi mobile.