Kasus PMK Marak,Pengusaha Ternak Sapi menjerit

JABARTRUST.COM,TASIK – Dampak adanya kasus penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi di Kabupaten Tasikmalaya diperkirakan akan berpengaruh terhadap harga hewan menjelang pelaksaan qurban, akibat dihentikannya pasokan sapi dan penutupan pasar hewan.

Seperti yang terjadi terhadap harga Sapi di pasaran, akibat keterbatasan pasokan dan sedikitnya saingan antar banar penjual.

Salah seorang pengusaha ternak Sapi Nurul Fajar prediksi kenaikan harga hewan qurban pasti terjadi, pasalnya wilayah Tasikmalaya bukan merupakan daerah pembibitan sehingga adanya ketergantungan pasar yang 50 persen didatangkan dari daerah Jawa Timur.

“Baru adanya isu yang terjadi pada awal bulan mei saja harga sapi sudah mengalami kenaikan antara  1 hingga 2 juta perekornya dan hal tersebut akan terus mengalami kenaikan mendekati hari raya qurban dan hal tersebut diperparah dengan adanya penutupan pasar hewan Kamulyan, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.” Ungkapnya.

Baca Juga :  Ridwan Kamil: Indeks Reformasi Birokrasi Jawa Barat Naik Kelas Kategori Sangat Baik

Hal senada juga dikatakan Asep pengusaha Sapi asal Karangjaya yang secara gambalang dampak adanya PMK dapat dirasakan secara finansial dapat menaikan harga sapi lokal namun secara kesehatan berdampak positif karena bisa memutus mata rantai PMK.

“Dari hasil penemuan yang sudah dinyatakan positif PKM akibat adanya penularan dari sapi sapi yang dibeli yang berasal dari Jawa Timur.”Katanya.***(Tonai)