JABARTRUST.COM, CIANJUR – Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura (DPPPH) Kabupaten Cianjur melaporkan bahwa sekitar 317 hektar lahan pertanian mengalami dampak serius akibat kekeringan. Akibatnya, produksi gabah untuk tahun 2023 sekarang menghadapi ancaman kehilangan sekitar 1.500 ton, yang sebelumnya ditargetkan mencapai 800 ribu ton.
Menurut pernyataan Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan DPPPH Kabupaten Cianjur, Dandan Hendayana, kepada wartawan pada Senin (28/8/2022), musim kemarau telah mulai berdampak signifikan di sejumlah wilayah Cianjur.
“Menurut laporan yang kami terima, sekitar 12 kecamatan di Cianjur sudah mulai merasakan efek musim kemarau ini, yang juga berdampak pada lahan pertanian,” ungkapnya.
Hingga saat ini, kata dia, terdapat sekitar 317 hektar lahan pertanian yang terdampak di berbagai wilayah. Dari jumlah tersebut, 27 hektar mengalami dampak sedang, 49 hektar mengalami dampak serius, dan 241 hektar berada dalam risiko terancam.
“Dari total 317 hektar lahan yang terkena dampak, sekitar 1.500 ton gabah berada dalam risiko hilang. Sementara itu, target produksi gabah untuk tahun 2023 tetap berada pada 800 ribu ton,” tambahnya.
Dandan menegaskan bahwa meskipun beberapa wilayah di Cianjur sudah terkena dampak kekeringan, mereka tetap optimis bisa mencapai target produksi gabah hingga akhir tahun 2023.
“Kami tetap optimis untuk mencapai target produksi, karena dampak kekeringan saat ini masih dalam batas wajar. Tentu, masalah harga adalah pertimbangan tersendiri,” tandasnya. **(Alvin)