Kisah Mantan Pekerja Hiburan Malam Pasca ditutup di Pangandaran

JABARTRUST.COM, PANGANDARAN, – Pemerintah Kabupaten Pangandaran serius dalam memerangi kegiatan maksiat diwilayahnya, jika sebelumnya banyak bertebaran warung remang-remang terutama di Kawasan pantai, kini jumlahnya kian berkurang drastis.

Banyak sejumlah Pekerja Sex Komersial (PSK) dan para pekerja di warung remang- remang Kembali ke kampung halamannya, atau berpindah tempat dan memilih kota besar sebagai tempat sandaran untuk mencari kebutuhan hidup.

Sebagian lainya memilih tetap tinggal di Kabupaten Pangandaran dengan beralih profesi, salah satunya Mawar (nama samaran), yang memilih untuk menjual gorengan daripada harus merantau ke luar kota atau menjalani profesi yang sama.

Kepada redaksi Jabartrust.com, Mawar mengaku sebelumnya bekerja disalah satu warung remang- remang dan berprofesi sebagai Waitress, atau penyaji hidangan minuman dan makanan, serta petugas kebersihan.

Baca Juga :  Kepariwisataan Jawa Barat dalam Sorotan Rapat Paripurna DPRD

“ya saya dulu sebelum adanya penutupan cafe oleh pihak pemkab Pangandaran saya bekerja sebagai waiters sebagai tenaga kebersihan dan saat ini Alhamdulillah bekerja sebagai pedagang” tutur mawar.

Tidak mau terbuka berapa perbandingan penghasilan yang didapatnya, namun Mawar mengaku kehidupannya saat ini jauh lebih baik, karena tak jarang saat menjadi Waitress di warung remang-remang dirinya dianggap PSK atau pemandu lagu, tak jarang juga para lelaki hidung belang menggodanya dengan sikap-sikap yang melecehkan profesinya.

“dulu saya selalu di anggap sebagai pemandu lagu, tapi tidak saya hiraukan dan tidak di masukin hati, karna itulah sebuah resiko kerja di tempat hiburan malam” tutur Mawar.

Baca Juga :  Sekolah menahan Ijazah Siswa dengan alasan belum melunasi tunggakan

Mawar adalah satu dari sekian banyak para pekerja hiburan malam di Pangandaran yang merasa beruntung dan lebih baik kehidupannya di bandingkan sebelumnya.

“dengan di tutupnya tempat hiburan tersebut saya melakukan perubahan drastis pada diri saya, dengan modal yang saya miliki dan untuk menutupi kebutuhan hidup alhamdulillah saat ini saya usaha berdagang ya dagang goreng – gorengan” jelas Mawar.

Mawar juga mengungkapkan jika dirinya sangat bersyukur dengan apa yang tengah dijalaninya sekarang ini, dan berharap Kabupaten Pangandaran terus tumbuh dan berkembang, utamanya soal Perekonomian. Meski daerah Wisata erat kaitannya dengan dunia hiburan, Mawar berharap di Pangandaran tidak lagi ada kegiatan maksiat yang tentunya membuat resah warga asli Pangandaran.***(Ntang & Red).

Baca Juga :  Momen Kebangkitan Olahraga Cianjur, Ini Kemeriahan Jalan Sehat Merah Putih yang Diikuti 32 Ribu Peserta