Jabartrust.com, Subang, – Komisi Pemilihan Umum (KPU) di berbagai daerah di Jawa Barat merayakan Hari Santri Nasional 2023 dengan menggelar acara Nonton Bareng (Nobar) film “Kejarlah Janji.” Film ini bertujuan sebagai sarana sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama terkait Pemilu 2024 yang akan datang.
Nobar film ini di Kabupaten Subang diadakan di Pesantren Riyadhul Jannah, Jalan Cagak, Kabupaten Subang. KPU Jabar memilih pesantren sebagai lokasi nobar karena para santri di pesantren adalah pemilih pemula yang menjadi target KPU dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.
Menurut Ummi Wahyuni, Ketua KPU Jabar, nobar ini adalah upaya KPU untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama pemilih pemula. “Terutama dengan jumlah pemilih dari kalangan santri yang signifikan di Jawa Barat,” kata Ummi di Pesantren Riyadhul Jannah, Minggu (23/10/2023).
Ummi menambahkan bahwa dalam nobar film “Kejarlah Janji” di Pesantren Riyadhul Jannah, KPU setempat menargetkan melibatkan ratusan santri untuk mendapatkan pendidikan tentang Pemilu dan demokrasi.
Pengurus Pesantren Riyadhul Jannah, Raden Muhammad Ilham Saeful Milah, menyambut dengan antusias nobar yang diadakan oleh KPU. “Kami dan santri sangat senang dengan kegiatan nobar ini karena diharapkan sosialisasi pemilih pemula akan memberikan pemahaman penting tentang demokrasi bagi santri,” ujarnya.
Pihak Pesantren Riyadhul Jannah juga menegaskan bahwa mereka akan tetap netral dalam Pemilu 2024 mendatang.
Sebagai informasi, pemilih pemula adalah mereka yang pertama kali akan menggunakan hak suara dalam Pemilu, sedangkan pemilih muda adalah mereka yang berusia antara 17 hingga 40 tahun, dan dalam konteks pemilih muda ini bisa dikategorikan sebagai generasi milenial. Jumlah pemilih muda di tingkat nasional mencapai sekitar 107 juta jiwa atau sekitar 53 hingga 55 persen dari total pemilih pada Pemilu 2024. Oleh karena itu, potensi partisipasi pemilih pada Pemilu tahun 2024 sangat besar.
Menurut data dari KPU Jabar, di Jawa Barat sendiri, jumlah pemilih generasi Z mencapai 7,4 juta, sementara jumlah pemilih generasi milenial mencapai 11,6 juta.***(Hary).