Krisis Sampah di TPA Kota Sukabumi: Pentingnya Pemilahan Sampah dan Biopori

Jabartrust.com, Sukabumi, – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kota Sukabumi menjadi perhatian serius karena luas lahan yang tersedia saat ini hanya menyisakan sekitar 1,2 hektar dari total 10,8 hektar yang ada. Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Endah Aruni, mengungkapkan bahwa setiap harinya sekitar 180 ton sampah masuk ke TPA yang terletak di Kelurahan Cikundul.

Untuk mengatasi krisis ini, Endah Aruni menyoroti pentingnya pemilahan sampah. Sampah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu organik dan non-organik. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos untuk digunakan dalam pertanian atau sebagai pakan maggot, sedangkan sampah non-organik dapat disalurkan ke bank sampah. Dengan cara ini, hanya residu yang akan masuk ke TPA, yang pada akhirnya dapat memperpanjang umur TPA.

Baca Juga :  Ketua DPR RI puan maharani melaksanakan penyerahan kunci secara simbolis untuk korban gempa Cianjur

Selain pemilahan sampah, Endah juga mendorong pembuatan biopori sampah. Biopori adalah lubang dengan diameter lebar 30 centimeter dan kedalaman 80 centimeter yang dapat digunakan sebagai resapan air dan pengolah sampah rumah tangga. Dengan biopori, sampah rumah tangga dapat diolah menjadi kompos dalam waktu singkat.

Endah berharap bahwa kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah akan meningkat. Semoga langkah-langkah ini membantu mengatasi krisis sampah di Kota Sukabumi dan memperpanjang umur TPA sambil menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.