Menanti 35 Tahun, Lomba Peti Sabun Kembali Digelar

Sintya Marisca Kereta Peti Sabun
Sintya Marisca Kereta Peti Sabun

JABARTRUST, BANDUNG – Setelah mengalami hibernasi selama 35 tahun, gelaran lomba yang tak lazim, yakni “Lomba Kereta Peti Sabun,” tampil dengan gemilang di kawasan yang sama sekali tak asing lagi, Jalan Diponegoro, di kota Bandung. Ribuan hari telah berlalu sejak kali terakhir event ini dihelat, menghadirkan momen bersejarah yang kini menjadi sorotan utama. Berlangsung pada tanggal 26 hingga 27 Agustus 2023, lomba ini melibatkan ratusan peserta dari berbagai penjuru, yang tak hanya mencari kemenangan, namun juga menyuguhkan kombinasi antara gravitasi dan keseimbangan tubuh pengemudi yang menguji skill serta ketangguhan mereka.

 

Mengenang tahun 1988, ketika lomba serupa terakhir kali terjadi di kawasan Sukajadi, bisa dipahami betapa hebohnya gelaran yang mengundang peserta dari berbagai pelosok itu. 35 tahun berlalu dan kini, warga Bandung, khususnya, menyambut dengan gembira dan semangat tinggi atas reinkarnasi event yang selalu dikenang. Acara ini menjadi nyata berkat inisiatif Daya Mahasiswa Sunda (Damas) dan dukungan dari Ikatan Keluarga Besar Alumni SMPN 2 Bandung Angkatan 1983.

Baca Juga :  Sekolah menahan Ijazah Siswa dengan alasan belum melunasi tunggakan

 

Sorotan khusus pun jatuh pada salah satu peserta, Doni, seorang pembalap kereta peti sabun yang memiliki kenangan pahit-manis tentang lomba ini. Doni mengungkapkan, terakhir kali ia merasakan getaran lomba ini adalah ketika masih seorang murid sekolah dasar 35 tahun silam. Namun, pada momen bersejarah ini, ia merasa seperti menjumpai kembali potongan masa kecil yang telah lama terlupakan. “Sewaktu kecil, saya merasakannya. Setelah sekian lama, kini event ini dihidupkan lagi. Saya penuh semangat dan bahkan merancang sendiri peti sabun ini dari bahan kayu,” ucap Doni dengan penuh semangat, saat ditemui di Bandung pada hari Minggu (27/8/2023).

 

Sebuah revolusi hadir dengan penyelenggaraan ulang lomba kereta peti sabun ini di lokasi yang sama, Jalan Diponegoro, selama dua hari penuh, tanggal 26 hingga 27 Agustus 2023. Doni pun memancangkan harapannya bahwa event lomba kereta peti sabun ini akan tumbuh menjadi tradisi tahunan yang membanggakan dan menjadi ciri khas kota Bandung. Langkah ini sesuai dengan visi para penggeraknya yang ingin menghidupkan kembali tradisi yang sempat terkubur dalam ingatan.

Baca Juga :  Perahu Pesiar Karam Satu Tewas 8 Selamat

 

Satrio Yudi, selaku Ketua Divisi Race Lomba Kereta Peti Sabun, mengungkapkan bahwa antusiasme yang datang dari berbagai penjuru begitu luar biasa sehingga meraih jumlah peserta sebanyak 120 orang. Mereka terbagi dalam beberapa kategori, termasuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Satrio mengungkapkan, “Pada awalnya, kami agak pesimistis terkait jumlah peserta. Namun, antusiasme yang datang begitu besar, bahkan ada banyak yang datang dari luar Bandung.” Ia tak bisa menyembunyikan kebanggaan atas antusiasme yang berkobar, membuktikan betapa pentingnya event ini bagi banyak orang.

 

Sebuah fakta menarik yang layak diketahui adalah bahwa lomba kereta peti sabun pertama kali digelar di Amerika Serikat pada tahun 1934. Namun, di tanah air, event unik ini pertama kali diadakan di Sukajadi, Bandung pada era tahun 1950-an. Dengan hadirnya lomba kereta peti sabun kembali dalam sorotan publik, seakan-akan riwayat panjang itu terhampar di depan mata, mengingatkan kita akan pentingnya menghargai tradisi dan menjaga keterikatan dengan akar budaya. *Fitho

Baca Juga :  LavAni Awali Putaran Kedua Dengan Manis