JABARTRUST.COM, INDRAMAYU – Memasuki tahun politik hingar bingar partai politik ramai-ramai mulai memanaskan mesinnya menjelang pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang akan dilaksanakan pada awal tahun 2024. Hal ini, tentu akan menjadi perhatian bersama bagi masyarakat khususnya petani dan nelayan dalam menentukan pilihannya yang akan menjadi representasi dalam arah kebijakan pemerintah pusat maupun daerah.
Sementara, bagi para nelayan di pesisir pantai utara Jawa Barat, yakni Kabupaten Indramayu, hingga saat ini para nelayan masih belum menentukan pilihan dan sebagian dari mereka lebih memilih diam dahulu dalam menyambut tahun politik ini. Hal ini tentu saja akibat masih belum maksimalnya perhatian dari anggota legislatif baik di pusat maupun di daerah yang bisa merealisasikan harapan-harapan para nelayan dalam memperbaiki taraf hidupnya.
Ketua Umum Serikat Neyalan Tradisional, Kajidin mengatakan, hingga saat ini para nelayan belum fokus dan tak ingin terjebak dalam tawaran politis dari pada politisi yang cenderung banyak menebar janji ketimbang bukti. “Kami masih fokus mencari nafkah ditengah laut, karena sampai saat ini situasi politik di tingkat nasional maupun di daerah belum berpihak pada nelayan” ungkap Kajidin saat dihubungi awak media.
Selain itu, Kajidin menambahkan SNT bersama jaringan nelayannya belum membuka dukungan pada siapapun baik itu Pilpres maupun Pileg. “Kami tidak akan membuka keran dukungan pada siapapun dan sampai saat ini tidak akan berpihak pada siapapun” lanjut Kajidin.
Hal senada juga disampaikan Damun, nelayan Pantura di Desa Parean, Indramayu, yang enggan berkomentar apapun dalam hal politik, khususnya menjelang pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif. Damun tak ingin kecewa dengan janji-janji politik para politisi.
“Bingung, politisi banyak janjinya saja realisasinya sih jauh dari harapan kami. Buktinya kami sampai sekarang nelayan masih terbelakang” ungkap Damun.
Saat ini, harapan besar sangat dinantikan para nelayan pada politisi partai politik agar lebih berpihak pada rakyat kecil, petani dan nelayan yang saat membutuhkan perhatian serius dari politisi dan pemerintah dalam meningkatkan tarif hidup mereka agar jauh lebih baik dan sejahtera. ***(opih)