Jabartrust.com, Kab.Sukabumi, – Pantai Istiqomah Citepus, yang biasanya menjadi tempat rekreasi dan kesenangan bagi pengunjungnya, berubah menjadi lokasi tragis pada Sabtu (21/10/2023). Penemuan mayat seorang pria, MA (22) asal Babakan Madang, Bogor, di tepi pantai ini telah memicu gelombang keprihatinan dan simpati yang mendalam di kalangan masyarakat dan pengunjung.
Misteri seputar kematian MA menjadi sorotan utama di wilayah ini, dengan banyak pertanyaan dan dugaan yang muncul. Mayat yang tergeletak di pantai ini tampaknya merupakan korban kecelakaan laut. Kasatpolair Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar, membenarkan temuan ini dan menekankan bahwa penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
Pada Rabu (18/10/2023), sepeda motor yang terdaftar atas nama MA dan memiliki nomor polisi F 5168 FFF juga ditemukan di sekitar Pantai SBH. Hal ini menjadi elemen penting dalam menyelidiki insiden misterius ini dan menyiratkan bahwa kisah di baliknya mungkin lebih kompleks daripada yang terlihat.
Kakak korban, Muhidin, berkisah tentang bagaimana keluarga menerima kabar peristiwa tersebut. Dia menjelaskan bahwa MA dan istrinya berencana untuk bekerja pada hari Rabu, tetapi mereka tidak pernah kembali. Muhidin berbagi, “Sudah nikah seminggu, terus dia (korban) sama istrinya izin mau kerja hari Rabu jam 6. Terus istrinya ngasih kabar jam 10 malam katanya gak ada pulang-pulang, ditelepon nggak aktif. Kalau paginya kan dari jam 12 sampai jam 6 aktif, di-WA nggak dibales, ditelepon nggak diangkat.”
Penemuan sepeda motor yang terkait dengan korban semakin membingungkan. Muhidin mencari tahu lebih lanjut dan menemukan bahwa sepeda motor tersebut diamankan di Polsek Cikakak. Keberadaan sepeda motor ini menciptakan lapisan baru dalam misteri yang membelit peristiwa ini.
Visum medis saat ini sedang dilakukan pada jenazah MA untuk mengidentifikasi penyebab kematian. Kasatpolair Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar, mengumumkan bahwa korban akan dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu untuk prosedur visum rt revertum (VER). Keprihatinan dan duka mendalam merasuki komunitas setempat yang berharap untuk mengungkapkan kebenaran di balik tragedi yang tragis ini.
Kejadian ini mengingatkan kita tentang kerentanan manusia di tengah lautan yang luas dan memiliki dampak emosional yang mendalam pada masyarakat setempat. ***(Red).